Penangkapan Bandar Narkoba di Banyuasin Berlangsung Dramatis
Polisi menggerebek kediaman Ujang Begi di Desa Tanjung III, Banyuasin, Kamis (20/11).-foto:dokumen palpos-
BACA JUGA:Seorang Warga Prabumulih Tewas Mengenaskan di Prabujaya, Diduga Disambar Kereta Api Babaranjang
Suara beduk tersebut kemudian memicu warga lain datang berbondong-bondong ke lokasi kejadian.
Banyak dari mereka terlihat mendekati petugas, sebagian mencoba berargumentasi, dan tidak sedikit yang berusaha mengacaukan jalannya pemeriksaan barang bukti.
“Suara beduk itu seperti kode. Begitu dipukul, warga yang lain langsung berdatangan dan mencoba mendekati lokasi untuk mengintimidasi atau setidaknya menghambat proses penegakan hukum,” ungkap Kasat Narkoba.
Kendati begitu, polisi menegaskan bahwa tidak ada tindakan kekerasan berlebihan terhadap warga. Semua personel berusaha menahan diri agar situasi tidak berkembang menjadi kerusuhan yang lebih besar.
“Alhamdulillah kondisi bisa dikendalikan. Kami tetap humanis meski tekanan warga cukup tinggi,” lanjutnya.
Penangkapan Ujang Begi tidak dilakukan secara mendadak. Persiapan matang sudah dilakukan sejak dini hari karena wilayah Desa Tanjung III berada di area pinggir Sungai Musi, yang hanya bisa dicapai dengan perahu atau speedboat.
Total 35 anggota kepolisian diberangkatkan dari Mapolres Banyuasin pada pukul 04.00 WIB menggunakan speedboat khusus.
Operasi dilakukan pagi buta agar kedatangan polisi tidak terpantau warga yang dikenal sangat protektif terhadap pengedar narkotika di wilayah tersebut.
“Daerah itu cukup rawan, bahkan sering dianggap ‘zona aman’ bagi para pelaku peredaran narkoba. Penangkapan pagi hari dilakukan untuk mengantisipasi perlawanan,” tegas Dian.
Kepolisian menyebutkan bahwa lingkungan tersebut sudah lama menjadi titik merah (red zone) karena banyaknya aktivitas narkoba, sementara dukungan masyarakat terhadap upaya penindakan hukum kerap minim.
Penangkapan pada Kamis pagi itu merupakan bagian dari operasi terencana yang dilakukan usai polisi mendapatkan informasi valid terkait keberadaan Ujang Begi.
Ia dikenal sebagai salah satu pengedar besar di Rantau Bayur dan sudah beberapa kali lolos dari upaya penangkapan.
Tersangka diduga memiliki jaringan distribusi narkotika dari luar daerah yang kemudian diedarkan kembali di Banyuasin dan wilayah sekitarnya.
Aktivitasnya juga dikaitkan dengan sejumlah pelaku lain yang hingga kini sedang diburu Satres Narkoba.