Kue Bugis Mandi, Jajanan Tradisional Nusantara yang Tetap Lestari di Tengah Tren Kuliner Modern

Kue Bugis Mandi, jajanan tradisional bercita rasa manis dan gurih yang kembali diminati generasi muda berkat promosi digital para pelaku UMKM.-foto:Istimewa-

Rina menambahkan bahwa penggunaan daun pisang yang dipadukan dengan packaging modern membuat kue ini semakin mudah diterima berbagai kalangan.

Meski semakin populer, tantangan tetap ada.

Beberapa penjual mengakui bahwa generasi muda kurang mengetahui sejarah dan makna di balik kue Bugis Mandi.

Oleh karena itu, banyak pelaku kuliner mulai mengadakan workshop dan kelas memasak.

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sumatera Selatan juga menyatakan dukungan terhadap pelestarian kuliner lokal.

Melalui program "Gelar Pangan Nusantara", pemerintah daerah mendorong UMKM untuk mempromosikan makanan tradisional, termasuk kue Bugis Mandi.

Kepala Bidang Ekraf Dispar Sumsel, Dian Oktaviani, mengatakan bahwa kue tradisional harus mendapat panggung lebih besar agar tidak kalah dengan makanan modern.

“Kue Bugis Mandi tidak hanya lezat, tetapi juga membawa identitas budaya. Promosi berbasis digital sangat efektif agar generasi muda mengenal dan bangga dengan kuliner lokal,” ujarnya.

Para pelaku usaha percaya bahwa kue tradisional seperti Bugis Mandi masih memiliki pasar besar, terutama di era ketika masyarakat mulai mencari makanan yang lebih autentik dan bernilai budaya.

Beberapa inovasi yang kini mulai bermunculan antara lain:

Bugis Mandi varian warna pastel

Isian kelapa gula merah premium

Penyajian dengan topping modern

Kemasan gift box ramah lingkungan

Inovasi tersebut tidak mengubah rasa asli, namun menambah daya tarik terutama bagi konsumen muda dan pembeli online.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan