Peternak Siap Genjot Produksi untuk MBG

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman (tengah) memberikan keterangan kepada Pers setelah Rapat Koordinasi Stabilisasi Harga Ayam dan Telur Ras di Jakarta, Rabu (19/11/2025).-Foto: Antara-

BACA JUGA:Prabowo Tambah 30 Fakultas Kedokteran

Dalam pertemuan tersebut, pemerintah bersama pelaku industri juga menyepakati kembali harga pembelian jagung pakan, yang menjadi komponen utama dalam produksi unggas.

Harga jagung ditetapkan sebesar Rp5.500 per kilogram untuk kadar air 18–20 persen, dengan HET sekitar Rp7.000 per kilogram.

Kebijakan ini dinilai penting untuk menekan biaya produksi dan menjaga keberlanjutan industri perunggasan nasional.

BACA JUGA:MUI Ingatkan Bijak Bermedia Sosial

BACA JUGA:IKN Dipuji Dunia sebagai Kota Masa Depa

Amran turut menyampaikan apresiasi kepada seluruh pelaku usaha—baik besar, menengah, maupun kecil—yang mengikuti kebijakan stabilisasi harga tanpa perlu pakta tertulis.

“Semua sepakat mengikuti arahan pemerintah demi menjaga kestabilan harga dan memastikan kebutuhan MBG terpenuhi,” katanya.

Sementara itu, Ketua Presidium Pinsar Petelur Nasional, Yudianto Yosgiarso, memastikan para peternak siap menambah produksi sesuai kebutuhan MBG. Bahkan, Pinsar menargetkan mampu menyediakan tambahan hingga 700 ribu ton telur.

BACA JUGA:Jepang Mitra Kunci Reformasi Hukum RI

BACA JUGA:PANRB Hormati Putusan MK Soal Polisi di Jabatan Sipil

Yudianto juga menegaskan bahwa harga telur di tingkat peternak saat ini masih berada di bawah Rp26.000 per kilogram, sehingga kenaikan harga di pasar bukan disebabkan oleh pihak produsen.

“Kami menjual masih di bawah Rp26.000. Jadi kalau harga melonjak di pasar, itu bukan dari peternak,” tegasnya.

Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah dan pelaku industri, program MBG diharapkan berjalan lancar sekaligus memperkuat stabilitas harga pangan nasional. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan