Dinkes OKU Tangani 779 Kasus Tuberculosis hingga Oktober 2025
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes OKU, Andi Prapto. -Foto : Eco Marleno-
BATURAJA, KORANPALPOS.COM - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) menangani sebanyak 779 kasus Tuberkulosis (TBC) hingga periode Oktober 2025.
"Angka temuan kasus TBC di OKU selama Januari-Oktober 2025 tergolong tinggi mencapai 779 kasus," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes OKU, Andi Prapto, Minggu (16/11).
Dia mengatakan, jumlah tersebut meningkat dibandingkan periode yang sama di tahun 2024 yang hanya berjumlah 741 kasus.
BACA JUGA:Pemkot Prabumulih Buka 322 Hektar Lahan Petani Secara Gratis, Program Berlanjut Tahun 2026
BACA JUGA:380 PPPK Prabumulih Akan Menjalani Orientasi PPPK Mulai 19–29 November 2025
Ratusan penderita penyakit TBC ini mulai dari pasien anak hingga dewasa yang dirawat di rumah sakit di Kabupaten OKU, namun tidak ada korban jiwa.
Untuk menekan angka penyebarannya, pihaknya melakukan upaya pelacakan kasus sedini mungkin melalui pemeriksaan kontak erat pasien TBC.
"Kami juga melatih kader tuberculosis untuk melacak kasus TBC guna mempercepat upaya memutus rantai penyebaran penyakit tersebut," tegasnya.
BACA JUGA:Meriah dan Spektakuler! SRGF 2025 di Danau Ranau Dipenuhi 1.863 Pesepeda dari 17 Provinsi
BACA JUGA:Gubernur Herman Deru Tegaskan Festival Danau Ranau Jadi Ikon Wisata Unggulan Sumsel
Dinas Kesehatan OKU pun gencar melakukan uji skrining terhadap warga yang rentan mengidap TBC secara aktif dan masif, terutama pada kelompok komunal yang berisiko tinggi untuk memutus rantai penyebarannya.
Dia menjelaskan, Tuberkulosis adalah penyakit paru-paru akibat kuman mycobacterium tuberculosis.
Penyakit ini menimbulkan beberapa gejala berupa batuk yang berlangsung lama, lemas, berat badan turun, tidak nafsu makan, nyeri dada dan berkeringat di malam hari.
BACA JUGA:Komitmen Bangun Desa, Herman Deru Serahkan Bantuan Desa dan Sarana Pertanian di OKU Selatan
BACA JUGA:Inovasi SubGyro Pertamina Drilling Curi Perhatian Dunia, Sabet Gold Award ICOCC 2025
Penyakit ini pun mudah menular pada manusia yang memiliki daya tahan tubuh rendah melalui percikan ludah yang keluar dari penderita TBC ketika berbicara, batuk dan bersin.
"TBC ini tidak hanya menyerang paru-paru, tetapi juga tulang, usus atau kelenjar. Bahkan bisa menyebabkan kematian," ujar dia.