Karantina Sumsel Dorong Ekspor Berstandar

Balai Karantina Sumsel menggelar kegiatan “Karantina Go Ekspor” di Ballroom Sriwijaya 2 Kantor OJK Sumsel. foto: Humas karantina sumsel--

KORANPALPOS.COM - Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sumatera Selatan (Karantina Sumsel) menggelar kegiatan “Karantina Go Ekspor” di Ballroom Sriwijaya 2, Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumsel, pada Rabu (23/10). 

Kegiatan ini menjadi langkah konkret pemerintah dalam memperkuat sinergi lintas sektor untuk mendukung pelaku usaha, khususnya UMKM, dalam memperluas akses ekspor dan memenuhi persyaratan karantina.

Dalam sambutannya, Kepala Karantina Sumsel, Sri Endah Ekandari menegaskan bahwa karantina berperan strategis sebagai economic tools dalam mendukung kelancaran ekspor sesuai amanat Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan.

“Karantina tidak hanya melindungi negeri dari ancaman hama penyakit, tetapi juga memastikan setiap komoditas ekspor memenuhi standar sanitary dan phytosanitary (SPS) internasional,” ujar Sri Endah.

BACA JUGA:Pemprov Berdayakan Pelaku Usaha Muda Jadi Eksportir

BACA JUGA:Sumsel Dorong Kolaborasi Nasional

Dari sisi pembiayaan, Perwakilan OJK Sumsel, Murtaza, memaparkan dukungan dalam memperluas akses pembiayaan bagi pelaku usaha ekspor terutama pelaku UMKM dan petani. Ia menyebut, regulasi seperti POJK No. 19 Tahun 2025 dan Taksonomi Keuangan Berkelanjutan Indonesia (TKBI) menjadi dasar penguatan permodalan bagi eksportir.

“Kami ingin pelaku usaha di Sumsel, khususnya sektor perkebunan dan pertanian, memiliki akses permodalan yang kuat agar mampu menembus pasar internasional. Ini perlu diperkuat menggunakan regulasi dari pemerintah daerah” ujarnya.

Sementara itu, perwakilan Dinas Perdagangan Provinsi Sumsel, Achmad Mirza, menekankan pentingnya meningkatkan nilai tambah produk melalui hilirisasi, branding, dan digitalisasi agar mampu bersaing di pasar global.

Dukungan serupa juga datang dari Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) melalui Jason Gunawan, yang menyebut kegiatan ini sejalan dengan program “100.000 Sultan Muda” guna melahirkan eksportir muda melalui sinergi antara pemerintah, lembaga keuangan, dan karantina.

BACA JUGA:Deru Ajak Gen Z Jadi Pelopor Sadar Hukum di Era Digital

BACA JUGA:Bappenas dan ICRAF Dorong Perkebunan Berkelanjutan

“Kami mendorong lahirnya Sultan Muda dari sektor ekspor, melalui kolaborasi antara pemerintah, lembaga keuangan, dan karantina agar tercipta ekosistem ekspor yang berkelanjutan,” ungkap Jason.

Sri Endah menyampaikan dengan penguatan kolaborasi lintas sektor diharapkan Sumatera Selatan tumbuh sebagai pusat ekspor unggulan nasional.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan