3 Kabupaten Penghasil Ikan Patin Terbesar di Sumatera Selatan : Juaranya Bukan Banyuasin !

Sumsel menjadi penghasil ikan patin terbesar di Indonesia, dengan total produksi mencapai 91.935,10 ton pada tahun 2024-Foto : dokumen palpos-

BACA JUGA:Asal Usul dan Legenda Ikan Toman : Predator Air Tawar yang Banyak Diburu Pemancing Mania !

Pada 2023, daerah penghasil ikan terbesar adalah Musi Rawas dengan 73.712 ton, disusul Palembang (49.458 ton), OKU Timur (56.410 ton), Banyuasin (45.204 ton), dan OKI (43.720 ton).

Namun di tahun 2024, peta produksi berubah. OKI menduduki posisi teratas dengan 82.088 ton, diikuti OKU Timur (56.720 ton), Palembang (54.533 ton), Banyuasin (45.658 ton), dan Musi Banyuasin (12.066 ton).

Untuk mendukung para pelaku usaha perikanan dan nelayan, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel turut menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau CSR di sektor perikanan.

BACA JUGA:Asal Usul dan Legenda Ikan Patin : Kisah Cinta Abadi Awangku Usop dan Dayang Kumunah !

BACA JUGA:Asal Usul dan Legenda Ikan Belida : Endemik Sumatra Selatan Penghuni Sungai Musi yang Mulai Menghilang !

Salah satu bentuk dukungannya adalah penyerahan 50 unit cool box berukuran 40 liter kepada nelayan dan pedagang ikan skala mikro di Palembang, bekerja sama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Palembang.

Program ini bertujuan membantu menjaga kualitas hasil tangkapan dan hasil budidaya agar tetap segar selama proses distribusi.

Dengan begitu, nilai jual ikan di tingkat nelayan dapat meningkat dan memberikan dampak ekonomi langsung kepada masyarakat pesisir sungai.

Provinsi Sumatera Selatan sendiri memiliki keanekaragaman ikan budidaya yang cukup luas.

Beberapa jenis ikan air tawar yang banyak dibudidayakan antara lain bandeng, baung, bawal, gabus, gurame, lele, ikan mas, nila, patin, toman, serta udang galah, vaname, dan windu.

Meski menjadi produsen besar, angka konsumsi ikan (AKI) di Sumsel masih tergolong rendah, yakni 46,16 kilogram per kapita per tahun, sementara target nasional mencapai 68 kilogram per kapita per tahun.

Hal ini menunjukkan masih perlunya upaya sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat untuk meningkatkan minat konsumsi ikan lokal, sekaligus memperkuat rantai pasok dan daya saing sektor perikanan Sumsel di tingkat nasional.

Sejarah Sumatera Selatan yang dikenal sebagai wilayah Kerajaan Maritim Sriwijaya turut menjadi landasan kuat dalam membangun identitas ekonomi kelautan dan perikanan.

Dengan dukungan sumber daya air yang melimpah, budaya sungai yang kental, serta kolaborasi lintas sektor, Sumsel kini tak hanya menjadi penghasil ikan konsumsi lokal, tetapi juga memasok kebutuhan ikan patin hingga ke luar daerah bahkan ke pasar ekspor.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan