Dari 1984 ke Masa Depan: Ferrari Hidupkan Testarossa dengan Teknologi Canggih

Dari 1984 ke Masa Depan: Ferrari Hidupkan Testarossa dengan Teknologi Canggih-foto:dokumen palpos-
Teknologi hybrid yang digunakan juga bukan hanya untuk meningkatkan tenaga, tetapi juga memberikan efisiensi dan kemampuan berkendara dengan mode elektrik.
Dengan baterai yang disematkan, pengemudi bisa mengendarai mobil ini dalam mode EV untuk jarak pendek, menjadikannya lebih ramah lingkungan dibanding supercar konvensional.
Perbandingan dengan Testarossa Klasik 1984
Untuk memahami kehebatan 849 Testarossa, mari kita bandingkan dengan Testarossa generasi pertama yang hadir pada tahun 1984.
Mesin Klasik 1984: Menggunakan mesin naturally aspirated 4.9 liter flat-12 dengan tenaga 385 hp.
Transmisi: Manual 5-percepatan, khas era 1980-an.
Performa: Akselerasi 0–100 km/jam dalam 5,8 detik dan top speed 290 km/jam.
Pada masanya, Testarossa 1984 adalah salah satu supercar tercepat di dunia, dan menjadi ikon yang bahkan muncul di berbagai film dan serial televisi.
Namun, jika dibandingkan dengan 849 Testarossa, perbedaan teknologinya bak bumi dan langit.
Dengan tenaga hampir tiga kali lipat lebih besar, akselerasi dua kali lebih cepat, dan top speed lebih tinggi, jelas Ferrari membawa nama Testarossa ke level yang sama sekali baru.
Interior: Kemewahan dan Teknologi Modern
Interior Ferrari 849 Testarossa dirancang untuk memadukan kenyamanan khas GT dengan nuansa balap yang kental.
Kabinnya dilengkapi material premium seperti kulit Italia, serat karbon, dan detail aluminium yang mencerminkan kemewahan khas Ferrari.
Layar digital penuh pada panel instrumen menghadirkan informasi performa secara real-time, sementara sistem infotainment terbaru Ferrari mendukung konektivitas penuh dengan smartphone.
Kursi bucket ergonomis dengan dukungan elektrik memastikan pengemudi tetap nyaman meski melaju dalam kecepatan tinggi.