Bumi Perkemahan Prabumulih di Desa Pangkul Terbengkalai, Warga Harap Ada Revitalisasi

Kepala Desa Pangkul, Jakaria Yadi SH-foto:dokumen palpos-

Kepala Desa Pangkul, Jakaria, menegaskan bahwa pihaknya berharap adanya perbaikan dalam pengelolaan lahan hibah ini. Menurutnya, pengelolaan yang baik bisa menghidupkan kembali kawasan tersebut.

“Kami berharap tanah yang telah dihibahkan ini dapat kembali dimanfaatkan secara produktif dan bermanfaat bagi warga Desa Pangkul.

Hutan kota dan bumi perkemahan ini memiliki potensi besar, baik untuk konservasi lingkungan maupun sebagai tempat rekreasi dan edukasi bagi masyarakat, terutama anak-anak dan pemuda,” jelasnya.

Jakaria juga menambahkan, jika tidak ada perbaikan pengelolaan, maka pihaknya siap menerima pengembalian hibah tersebut.

Artinya, lahan akan menjadi aset resmi desa, sehingga pemerintah desa memiliki wewenang penuh untuk mengatur, membangun, dan mengelola kawasan sesuai kebutuhan warga.

“Sebagai pemerintah desa, kami terbuka menerima pengembalian hibah agar tanah ini bisa menjadi aset desa dan dikelola dengan lebih baik,” tegas Jakaria.

Sejumlah warga yang tinggal di sekitar lokasi menyebutkan bahwa rumput liar mulai menutupi lapangan, fasilitas tidak terurus, bahkan beberapa titik sudah rusak.

“Dulu kalau ada acara kemah, ramai sekali. Anak-anak sekolah banyak datang, ada tenda-tenda, ada kegiatan api unggun. Sekarang sudah tidak ada lagi, sayang sekali,” kata salah seorang warga Desa Pangkul.

Warga Desa Pangkul turut menyuarakan harapan mereka. Menurut mereka, keberadaan bumi perkemahan dan hutan kota tidak hanya penting dari sisi sejarah, tetapi juga sebagai ruang publik yang bisa menunjang kesejahteraan.

“Kami ingin agar hutan kota dan bumi perkemahan ini tidak hanya menjadi cerita masa lalu, tapi kembali menjadi ruang hidup yang produktif,” ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

Jika bumi perkemahan kembali difungsikan, banyak peluang ekonomi yang bisa tercipta.

Setiap kegiatan perkemahan biasanya melibatkan ribuan peserta, baik dari pelajar, mahasiswa, hingga komunitas.

Hal ini tentu akan berdampak positif bagi warga sekitar karena bisa membuka lapangan kerja sementara, warung makan, penyewaan perlengkapan, hingga jasa transportasi.

Selain itu, dengan pengelolaan yang baik, bumi perkemahan bisa dikembangkan menjadi kawasan wisata alam terpadu.

Kehadiran wisata alam ini bisa memperkaya destinasi di Kota Prabumulih yang selama ini lebih dikenal sebagai kota minyak.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan