Kisah Pilu Suzuki Intruder 150, Cruiser Murah yang Gagal Bersinar

Kisah Pilu Suzuki Intruder 150, Cruiser Murah yang Gagal Bersinar-foto:Istimewa-
Namun, setelah memamerkannya pada pameran otomotif 2018, respons pasar kurang menggembirakan.
Konsumen Indonesia pada umumnya lebih menyukai motor matic yang praktis, atau motor sport dengan desain agresif.
Motor cruiser kecil seperti Intruder 150 dianggap kurang cocok dengan kebutuhan sehari-hari, terutama di jalanan perkotaan yang padat.
Keputusan Suzuki Indonesia untuk tidak meluncurkan Intruder 150 secara resmi terbukti tepat.
Sebab, di India saja motor ini akhirnya tumbang. Bayangkan jika sudah dijual di Indonesia, mungkin nasibnya juga akan sama: sepi peminat.
Nol Penjualan: Akhir dari Perjalanan
Pada 2022, laporan penjualan menunjukkan angka yang sangat mengejutkan: nol unit terjual di India.
Ini menjadi sinyal kuat bahwa Suzuki Intruder 150 sudah tidak lagi diminati oleh konsumen.
Akhirnya, Suzuki India memutuskan untuk menghentikan produksi motor ini.
Dengan demikian, Suzuki Intruder 150 resmi masuk ke daftar motor yang gagal bertahan lama di pasar, meskipun awalnya cukup menjanjikan.
Pelajaran dari Suzuki Intruder 150
Kisah Suzuki Intruder 150 memberikan pelajaran penting bagi industri otomotif, khususnya ketika ingin menghadirkan produk baru di segmen yang unik.
Desain harus sesuai dengan karakter mesin – Motor dengan bodi bongsor tetapi mesin kecil cenderung dianggap tidak proporsional.
Segmentasi pasar harus jelas – Jika target konsumen terlalu sempit, penjualan bisa stagnan.
Harga harus kompetitif – Apalagi untuk pasar sensitif harga seperti India dan Indonesia.