Harga Pangan 13 Agustus 2025: Cabai Rawit Rp43.879, Bawang Merah Rp47.008 per Kilogram !

Reporter: Echi |

Editor: Zen Kito |

Rabu , 13 Aug 2025 - 14:55

Tren harga cabai rawit merah terbaru Agustus 2025-Foto : Dokumen Palpos-

harga pangan 13 agustus 2025: cabai rawit rp43.879, bawang merah rp47.008 per kilogram !                            koranpalpos.com - badan pangan nasional (bapanas) merilis data terbaru pergerakan harga pangan nasional, rabu (13/8) pukul 08.40 wib, yang menunjukkan tren penurunan pada sebagian besar komoditas pangan strategis. 
dalam laporan yang bersumber dari panel harga bapanas, harga cabai rawit merah di tingkat konsumen tercatat sebesar rp43.879 per kilogram.
berarti turun cukup signifikan dibandingkan hari sebelumnya yang berada di level rp53.504 per kilogram.
baca juga:harga pangan 12 agustus 2025: cabai rawit rp45.485, bawang merah rp47.658 per kilogram !
baca juga:harga pangan 11 agustus 2025: cabai rawit rp46.767, bawang merah rp47.100 per kilogram !
penurunan ini disambut positif oleh masyarakat, mengingat cabai rawit merah merupakan salah satu bahan pokok yang sering memicu inflasi.
senada, bawang merah juga mengalami penurunan harga yang cukup mencolok.
harga di tingkat konsumen turun dari rp54.510 per kilogram menjadi rp47.008 per kilogram.
baca juga:harga pangan 10 agustus 2025: cabai rawit rp49.173, bawang merah rp49.956 per kilogram !
baca juga:harga pangan 8 agustus 2025: cabai rawit turun jadi rp49.768, bawang merah rp48.660 per kilogram !
penurunan harga bawang merah ini diduga dipengaruhi oleh meningkatnya pasokan dari sentra produksi utama seperti brebes, nganjuk, dan enrekang.
bapanas mencatat harga beras premium turun tipis dari rp16.272 menjadi rp16.215 per kilogram.
penurunan ini meskipun tidak terlalu besar, diharapkan menjadi sinyal positif terhadap upaya stabilisasi harga beras di tengah fluktuasi pasokan.
baca juga:harga pangan 7 agustus 2025: cabai rawit makin pedas, sentuh angka rp50.625 per kilogram ! 
baca juga:harga pangan 6 agustus 2025: cabai rawit tembus rp50.286, bawang merah turun ke rp49.167 per kilogram !
sementara itu, harga beras medium juga melemah dari rp14.484 menjadi rp14.338 per kilogram.
beras stabilitas pasokan harga pangan (sphp) yang disalurkan perum bulog mengalami penurunan kecil dari rp12.679 menjadi rp12.576 per kilogram.
kebijakan sphp selama ini menjadi salah satu instrumen penting pemerintah dalam menjaga keterjangkauan harga beras di masyarakat, terutama bagi kelompok berpenghasilan rendah.
baca juga:harga pangan 5 agustus 2025: cabai rawit rp52.904, bawang merah rp47.836 per kilogram !
baca juga:harga pangan 4 agustus 2025: cabai rawit rp118.000, bawang merah rp45.000 per kilogram !
harga jagung di tingkat peternak turun dari rp6.404 menjadi rp6.334 per kilogram.
penurunan ini diperkirakan dapat membantu menekan biaya pakan ternak, yang pada gilirannya dapat berdampak pada stabilitas harga produk peternakan seperti telur dan daging ayam.
komoditas kedelai biji kering impor, yang banyak digunakan untuk industri tahu dan tempe, turun dari rp10.763 menjadi rp10.666 per kilogram.
penurunan ini diharapkan bisa sedikit meredakan tekanan harga tahu dan tempe yang selama ini sangat sensitif terhadap fluktuasi harga kedelai.
bawang putih bonggol juga mencatat penurunan harga dari rp38.696 menjadi rp37.256 per kilogram, yang memberi harapan harga bumbu dapur menjadi lebih terjangkau.
tidak semua komoditas mengalami penurunan.
cabai merah keriting justru naik tipis dari rp43.504 menjadi rp43.879 per kilogram. sebaliknya, cabai merah besar mengalami penurunan dari rp43.510 menjadi rp43.315 per kilogram.
fluktuasi harga cabai ini biasanya dipengaruhi oleh kondisi cuaca, distribusi, dan siklus panen di daerah penghasil.
harga daging sapi murni turun dari rp135.210 menjadi rp133.234 per kilogram. sementara daging ayam ras justru naik dari rp35.322 menjadi rp36.064 per kilogram.
harga telur ayam ras turun dari rp29.747 menjadi rp29.492 per kilogram, penurunan tipis yang diharapkan dapat memberi ruang konsumsi masyarakat untuk protein hewani.
harga gula konsumsi turun dari rp18.270 menjadi rp18.077 per kilogram.
sementara itu, minyak goreng kemasan mengalami kenaikan dari rp20.878 menjadi rp21.205 per liter.
minyak goreng curah turun dari rp17.524 menjadi rp17.206 per liter, sedangkan merek minyakita turun dari rp17.558 menjadi rp17.169 per liter.
harga minyak goreng kerap menjadi perhatian pemerintah karena pengaruhnya terhadap inflasi bahan pangan.
harga tepung terigu curah naik dari rp9.832 menjadi rp9.917 per kilogram, sedangkan tepung terigu kemasan turun dari rp13.002 menjadi rp12.856 per kilogram.
untuk komoditas ikan, terjadi kenaikan pada beberapa jenis.
harga ikan kembung naik dari rp41.547 menjadi rp41.990 per kilogram, ikan tongkol dari rp34.569 menjadi rp35.414 per kilogram, dan ikan bandeng dari rp34.571 menjadi rp35.290 per kilogram.
kenaikan harga ikan ini kemungkinan dipengaruhi oleh faktor musim tangkap yang mempengaruhi jumlah pasokan di pasar.
harga garam konsumsi turun dari rp11.656 menjadi rp10.972 per kilogram.
sementara untuk komoditas daging kerbau, baik impor maupun lokal, terjadi penurunan signifikan.
daging kerbau beku impor turun dari rp106.611 menjadi rp103.013 per kilogram, dan daging kerbau segar lokal turun dari rp141.196 menjadi rp135.313 per kilogram.
bapanas menegaskan pihaknya akan terus memantau pergerakan harga secara harian melalui panel harga pangan yang terintegrasi dengan data dari seluruh provinsi.
kepala bapanas, arief prasetyo adi, menyebutkan bahwa fluktuasi harga pangan merupakan hal yang wajar, namun tetap harus dikelola agar tidak memicu gejolak inflasi.
“pengendalian harga pangan tidak bisa hanya mengandalkan operasi pasar, tetapi juga membutuhkan koordinasi lintas sektor dari hulu hingga hilir, termasuk distribusi, transportasi, dan pasokan dari daerah sentra produksi,” ujar arief.
bagi konsumen, penurunan harga pada sebagian besar komoditas, khususnya cabai rawit merah, bawang merah, dan beras, tentu menjadi kabar baik di tengah tekanan ekonomi.
namun, bagi produsen, terutama petani dan peternak, penurunan harga yang terlalu tajam bisa mengurangi margin keuntungan, sehingga dibutuhkan kebijakan keseimbangan harga.
berdasarkan tren musiman, harga beberapa komoditas diperkirakan akan stabil dalam dua minggu ke depan, seiring masuknya musim panen di sejumlah daerah. namun, faktor cuaca dan distribusi akan tetap menjadi penentu utama.
jika curah hujan tinggi mengganggu jalur distribusi atau memicu gagal panen di daerah tertentu, harga cabai dan bawang berpotensi kembali naik.
sementara itu, untuk beras, program sphp diperkirakan akan terus menahan laju kenaikan harga hingga akhir tahun.
pemerintah juga terus mendorong efisiensi rantai pasok melalui digitalisasi data pangan dan sistem distribusi berbasis teknologi untuk memastikan harga di tingkat konsumen tetap terjangkau.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Palembang Pos 15 Agustus 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan