Babak Baru Program Beras SPHP

Babak Baru Program Beras SPHP-Foto : Istimewa-

Kondisi ini membuat pemerintah mempertimbangkan berbagai langkah strategis untuk menjaga keseimbangan sistem pangan nasional.

Beberapa alasan yang mungkin menjadi pertimbangan pemerintah antara lain: pertama, menjaga stabilitas harga.

BACA JUGA:Ajak Jaga Lingkungan dengan Aplikasi LIMAS

BACA JUGA:Darurat ODOL, Gubernur Siapkan Instruksi Baru

Dengan menggelontorkan SPHP, pemerintah dapat menahan gejolak harga beras di pasar agar tetap terjangkau oleh masyarakat luas.

Kedua, mengurangi risiko kerusakan akibat kelebihan stok.

Beras yang terlalu lama disimpan di gudang bisa menurun kualitasnya. Dengan menyalurkan stok yang ada, pemerintah menghindari potensi kerugian tersebut.

Ketiga, meningkatkan ketersediaan beras di pasar. Melalui distribusi SPHP, masyarakat memiliki akses yang lebih mudah terhadap komoditas pokok ini, terlebih menjelang masa paceklik atau saat harga pasar mulai naik.

Keempat, mendukung program bantuan pangan.

Pemerintah dapat memanfaatkan stok beras yang ada untuk mendukung program seperti bantuan sosial (bansos) beras bagi masyarakat miskin dan rentan.

Dengan kata lain, SPHP tidak hanya menjadi instrumen pengendalian harga, tetapi juga alat penting dalam menjamin ketahanan pangan nasional serta perlindungan sosial masyarakat.

Meski demikian, penyaluran SPHP juga memiliki tantangan. Salah satu dampak yang mungkin terjadi adalah penurunan harga gabah di tingkat petani akibat membanjirnya beras murah di pasar.

Jika harga gabah turun terlalu rendah, petani berpotensi mengalami kerugian karena biaya produksi tidak tertutupi. Hal ini tentu menjadi perhatian serius mengingat petani adalah aktor utama dalam sistem pangan nasional.

Risiko lain adalah meningkatnya ketergantungan pada impor.

Jika distribusi SPHP tidak seimbang dengan ketersediaan produksi domestik, maka celah kebutuhan bisa saja ditutup dengan beras impor.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan