Toge Goreng Khas Betawi: Kuliner Tradisional yang Melegenda dan Tetap Eksis di Tengah Modernitas

Toge Goreng, kuliner khas Betawi yang menggoda selera dengan kuah oncom gurih dan aroma daun pisang yang autentik-foto:Istimewa-
Toge Goreng di Pasar Baru dan Tanah Abang – Banyak dijual oleh pedagang kaki lima dengan cita rasa otentik.
Toge Goreng tergolong sebagai makanan yang mengandung banyak serat dan protein nabati.
Tauge sendiri kaya akan vitamin C, vitamin K, dan asam folat. Oncom sebagai bahan utama kuah mengandung probiotik alami yang baik untuk sistem pencernaan.
Namun, perlu diperhatikan bahwa karena mengandung mie kuning dan ketupat, hidangan ini bisa tinggi karbohidrat.
Konsumsi sewajarnya sangat disarankan bagi penderita diabetes atau yang sedang menjalankan diet rendah gula.
Di era modern seperti sekarang, pelestarian kuliner tradisional menjadi tantangan tersendiri. Generasi muda sering kali lebih tertarik pada makanan cepat saji atau hidangan kekinian.
Namun, Toge Goreng tetap eksis berkat peran para penjaja tradisional, food blogger, hingga komunitas pecinta kuliner Nusantara yang aktif mempromosikan makanan-makanan lokal.
Bahkan beberapa restoran dan kafe di Jakarta mulai memasukkan Toge Goreng ke dalam daftar menu mereka, memberikan sentuhan modern tanpa menghilangkan cita rasa aslinya.
Ini menjadi bukti bahwa kuliner tradisional seperti Toge Goreng masih memiliki tempat di hati masyarakat.
Toge Goreng khas Betawi bukan sekadar makanan, tetapi juga warisan budaya yang mencerminkan sejarah panjang dan kekayaan kuliner ibu kota.
Dengan rasanya yang unik, penyajian khas, dan nilai historis yang kuat, Toge Goreng layak mendapat tempat sebagai salah satu ikon kuliner Betawi yang wajib dilestarikan.