Ternyata Begini Tata Kelola Tanam Padi Lebak Yang Dikunjungi Mentri Pertanian Palestina

Salah satu bentuk sistem pengairan polar milik PT Buyung Putra Pangan yang dikunjungi Mentri Palestina-foto:dokumen palpos-
KORANPALPOS.COM – Hubungan bilateral antara Indonesia dan Palestina semakin erat, khususnya dalam sektor pertanian.
Dengan hubungan yang semakin erat dibidang pertanian itulah membawa Menteri Pertanian Palestina, Prof. Dr. Rezq Basheer Salimia, beserta Duta Besar dan rombongan delegasi mengunjungi lokasi model tata kelola budidaya padi rawa yang berlokasi di Desa Simpang Pelabuhan Dalam, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, kemarin Kamis (10/7).
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan, Dr. Ir. H. R. Bambang Pramono, M.Si, kemudian menjelaskan tat kelola dan potensi besar lahan rawa lebak di Sumsel.
BACA JUGA:Sebagai Tuan Rumah Muba Siap Tancap Gas, CDM Porprov XV Sumsel Diresmikan!
BACA JUGA:Polres Prabumulih Sabet Dua Penghargaan di Rakernis Humas Polri 2025
Menurut Bambang, Sumatera Selatan memiliki total lahan rawa lebak seluas 127.438 hektar.
Lahan tersebut terbagi atas tiga jenis, yaitu rawa lebak dangkal atau pematang seluas 24.981 ha, rawa lebak tengahan 95.811 ha, dan rawa lebak dalam 6.646 ha.
“Tantangan utama dalam mengelola lahan rawa lebak adalah pengaturan air, karena sering terjadi banjir saat musim hujan dan kekeringan di musim kemarau,” jelasnya.
BACA JUGA:Geledah Rumah Tersangka
BACA JUGA:Kabar Gembira! Polres Lubuklinggau Bakal Gelar Lomba Konten Kreator
Untuk mengatasi tantangan tersebut, telah diterapkan teknologi unggulan melalui Sistem Polder.
Sistem ini merupakan bagian dari konsep Usahatani Padi Rawa Lebak Terpadu Hulu-Hilir yang dikembangkan dan diterapkan oleh PT Buyung Putra Pangan (BPP) pada lahan sawah miliknya tersebut.
Sistem Polder bekerja dengan membangun tanggul untuk mencegah banjir dan mengatur tata air.
BACA JUGA:Gelapkan Uang Perusahaan, Karyawan Shoppe Express diamankan, Berikut Kronologisnya