Wujudkan Ketahanan Pangan Polres Prabumulih Optimalkan Perhutanan Sosial untuk Budidaya Jagung

Penanaman Jagung Kuartal ketiga Polres Prabumulih-foto:dokumen palpos-

BACA JUGA:Wujudkan SDM Unggul

Oleh karena itu, pemanfaatan lahan perhutanan sosial menjadi solusi nyata dalam membuka ruang pertanian produktif yang berdampak langsung terhadap ekonomi masyarakat.

Kapolres Prabumulih menegaskan bahwa penanaman ini bukan kegiatan satu kali, tetapi merupakan program berkelanjutan yang akan terus dipantau dan dievaluasi. Menurut rencana, masa panen jagung akan berlangsung sekitar tiga bulan setelah masa tanam, yaitu sekitar Oktober 2025.

Sementara itu, Wakil Walikota Prabumulih, Franky Nasril SKom MM, dalam kesempatan tersebut memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif Polres Prabumulih.

Ia menyebut bahwa kegiatan ini merupakan bukti nyata bahwa aparat keamanan turut berperan aktif dalam pembangunan daerah.

“Kami sangat mengapresiasi langkah Polres Prabumulih yang tidak hanya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, tetapi juga terlibat langsung dalam mendukung program ketahanan pangan. Ini selaras dengan visi pembangunan daerah dan cita-cita nasional,” ujar Franky.

Lebih lanjut, Franky menekankan bahwa penanaman jagung bukan hanya kegiatan pertanian biasa, melainkan upaya strategis untuk mengoptimalkan potensi lokal, terutama dalam pemanfaatan lahan tidur menjadi lahan produktif.

Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk petani dan pelaku usaha, untuk aktif berkontribusi dalam mewujudkan swasembada pangan daerah.

“Kami percaya bahwa jagung merupakan salah satu komoditas unggulan yang bisa menopang ketahanan ekonomi masyarakat. Selain kebutuhan konsumsi, jagung juga menjadi bahan baku berbagai industri, sehingga permintaannya terus meningkat,” tegas Franky Nasril.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kota Prabumulih yang turut hadir dalam kegiatan ini menegaskan bahwa pihaknya akan terus memberikan dukungan teknis dan penyuluhan kepada para petani.

Menurutnya, selain penyediaan bibit dan pupuk, yang tak kalah penting adalah peningkatan kapasitas petani melalui pelatihan dan pendampingan intensif.

“Kami sudah menyiapkan tim penyuluh pertanian lapangan (PPL) untuk mendampingi kelompok tani di Desa Muara Sungai. Mereka akan terus memantau dan memberikan edukasi agar proses budidaya jagung berjalan optimal, dari awal tanam hingga panen,” tuturnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan