Piala Dunia Antarklub: Pedro Neto Pemain Chelsea Dedikasikan Final 2025 untuk Diogo Jota

Piala Dunia Antarklub: Pedro Neto Dedikasikan Final 2025 untuk Diogo Jota Fhoto:@Facebook_Jaka Charles--

KORANPALPOS.COM- Winger Chelsea, Pedro Neto, menjadi sosok emosional di balik kelolosan The Blues ke final Piala Dunia Antarklub 2025.

Meski tengah berduka setelah kehilangan sahabatnya, Diogo Jota, serta adik Jota, André Silva, dalam kecelakaan tragis, Neto tetap memutuskan untuk bermain dan bahkan tampil mengesankan dalam laga melawan Palmeiras dan Fluminense.

Chelsea sukses melangkah ke partai puncak usai menyingkirkan Palmeiras di perempatfinal dan menumbangkan Fluminense 2-0 di semifinal yang digelar di MetLife Stadium, East Rutherford.

Namun, kemenangan ini terasa berbeda bagi Neto. Ia menjalani hari-hari berat usai berpulangnya Jota, rekan sesama pemain timnas Portugal, yang meninggal dalam kecelakaan mobil di Spanyol, bersama sang adik.

BACA JUGA:Piala Dunia Antarklub 2025: PSG Hancurkan Real Madrid 4-0, Lolos ke Final Hadapi Chelsea!

BACA JUGA:Marquez Bidik Kemenangan ke-9 di Sachsenring

Meski diberi izin untuk absen oleh pelatih Enzo Maresca, pemain berusia 25 tahun itu memilih untuk tetap bermain. Dalam laga melawan Palmeiras di Lincoln Financial Field, Neto masuk ke lapangan dengan membawa jersey bertuliskan “Diogo” dan “Andre”.

Saat momen mengheningkan cipta berlangsung, ia mempersembahkan gestur penghormatan tersebut bersama Enzo Fernandez – sebuah simbol solidaritas di tengah duka yang mendalam.

"Beberapa hari terakhir sangat sulit, dan saya hanya ingin mengatakan bahwa final ini saya persembahkan untuk Diogo dan saudaranya," ujar Neto dalam wawancara seusai laga, dikutip dari BBC.

"Ini masa yang berat buat saya, sangat sulit membicarakannya. Tapi saya ingin menunjukkan dukungan kepada keluarga mereka dalam masa-masa sulit ini."

BACA JUGA:Silva Kecewa Fluminense Gagal ke Final

BACA JUGA:Joao Pedro Bawa Chelsea ke Final

Neto yang dikenal sebagai salah satu sahabat terdekat Jota, tampil luar biasa emosional namun tetap profesional. Ia bermain dengan semangat membara, menunjukkan bahwa sepak bola bisa menjadi sarana penghormatan dan pelepas duka.

Neto juga menambahkan bahwa final ini adalah mimpinya yang ingin ia persembahkan sebagai bentuk cinta dan dedikasi untuk sahabat yang telah tiada.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan