Bubur Ayam: Kuliner Tradisional yang Menghangatkan dan Penuh Gizi

Bubur Ayam: Kuliner Tradisional yang Menghangatkan dan Penuh Gizi-foto:Istimewa-
BACA JUGA:Cendol Durian : Minuman Pelega Dahaga di Kala Panas Terik
Banyak ditemukan di pedagang kaki lima, pasar tradisional, hingga restoran dan hotel berbintang.
Ragam variasi bubur ayam juga mulai bermunculan, mulai dari bubur ayam Betawi, bubur ayam Bandung, bubur ayam Cianjur, hingga bubur ayam khas Kalimantan.
Selain rasanya yang menggugah selera, bubur ayam juga kaya akan nilai gizi.
Seporsi bubur ayam mengandung karbohidrat dari nasi yang diolah menjadi bubur, protein dari ayam suwir, serta berbagai vitamin dan mineral dari tambahan sayuran dan pelengkapnya.
Berikut beberapa manfaat gizi dari bubur ayam:
Karbohidrat Kompleks: Bubur yang terbuat dari beras memberikan energi yang cukup untuk memulai hari.
Protein Hewani: Ayam suwir yang menjadi topping utama mengandung protein tinggi yang baik untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh.
Serat dan Vitamin: Daun bawang, seledri, dan taburan kacang kedelai goreng memberikan tambahan serat dan vitamin yang penting bagi pencernaan.
Lemak Sehat: Jika disajikan dengan telur rebus atau kuning telur mentah, bubur ayam bisa menjadi sumber lemak sehat tambahan.
Setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas sendiri dalam menyajikan bubur ayam. Misalnya:
Bubur Ayam Bandung: Biasanya disajikan dengan kuah kuning kental, irisan ati ampela, dan sambal merah yang pedas.
Bubur Ayam Jakarta: Lebih sederhana, dengan ayam suwir, cakwe, dan emping, serta kuah kaldu yang gurih.
Bubur Ayam Kalimantan: Menggunakan bumbu khas seperti rempah-rempah kental dan santan, memberi rasa yang lebih kaya dan aroma rempah yang kuat.
Bubur Ayam Sukabumi: Dikenal karena penggunaan kuah kacang dan kerupuk merah sebagai pelengkap.