Wujudkan Janji, Bupati Askolani Launching Rehab Jembatan Tanah Kering Pulau Rimau

Bupati Banyuasin, Dr. H. Askolani, S.H., M.H. dan Netta Indian, S.P melaunching pelaksanaan kegiatan rehabilitasi Jembatan Tanah Kering (Taker), Rabu (19/6/2025)-Foto : Dokumen Palpos-
BACA JUGA:Tingkatkan Gizi Anak : Dukung Akses Pemenuhan Nutrisi Keluarga di Kabupaten Banyuasin
Askolani juga menyampaikan bahwa proses pembangunan duplikat Jembatan Tanah Kering masih terus berjalan.
Pembangunan infrastruktur, tegasnya, tidak bisa dilakukan secara instan karena harus melalui mekanisme dan regulasi ketat dari pemerintah pusat.
Proses itu kini tengah dilalui oleh pihaknya.
BACA JUGA:Bersama Kapolda Sumsel : Bupati Banyuasin Silaturahmi dengan BPD KKW Sumsel
BACA JUGA:Askolani Siap Bangun Banyuasin 5 Tahun ke Depan
"Meskipun anggaran kita terbatas, tapi infrastruktur tetap jadi prioritas. Kita harus maksimalkan semua potensi yang ada. Selain rehab Jembatan Taker, pembangunan duplikat Jembatan Taker dan juga Jembatan Rantau Bayur sedang dalam proses menggunakan skema Bantuan Gubernur (Bangub),” imbuhnya.
Kehadiran Bupati dan rombongan disambut sukacita oleh warga. Mereka merasa diperhatikan, apalagi akses jembatan tersebut menjadi urat nadi perekonomian lokal.
Salah seorang warga Desa Mukut, Kecamatan Pulau Rimau, Rahman, menyampaikan bahwa masyarakat kini merasa lega karena harapan mereka telah dijawab.
“Selama ini kami harus ekstra hati-hati ketika melintasi jembatan. Sekarang, dengan diperbaiki, kami merasa lebih aman. Transportasi barang jadi lebih lancar, akses antar desa juga lebih mudah. Ini sangat membantu roda ekonomi kami,” ujarnya dengan wajah berbinar.
Rahman menambahkan bahwa jembatan tersebut bukan hanya penting sebagai penghubung antar wilayah, tetapi juga berperan besar dalam mengangkut hasil pertanian, perkebunan, dan kebutuhan logistik masyarakat desa sehari-hari.
Selain melaunching rehabilitasi jembatan, Bupati Banyuasin Askolani juga meresmikan penggunaan satu unit ambulance desa untuk Desa Wana Mukti, Kecamatan Pulau Rimau.
Ambulans tersebut dihadirkan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat desa yang selama ini masih terbatas.
“Ambulans ini hadir sebagai bagian dari pelayanan kesehatan dasar. Kami ingin memastikan bahwa setiap warga, tak terkecuali yang tinggal di desa-desa terpencil, memiliki akses yang layak terhadap layanan medis,” ujar Askolani.
Langkah pemerintah daerah ini mempertegas bahwa pembangunan di Banyuasin tidak hanya terfokus di pusat kabupaten, melainkan menjangkau wilayah-wilayah pelosok, sesuai visi pemerataan pembangunan dan pelayanan publik.