Kemendagri Dorong Optimasi Sawah Tadah Hujan

Reporter: Popa Delta |

Editor: Diansyah |

Selasa , 03 Jun 2025 - 20:19

Sekjen Kemendagri, Tomsi Tohir dalam Rapat Koordinasi Percepatan Swasembada Pangan Menghadapi Musim Kemarau 2025 yang digelar secara hybrid dari RSU Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Selasa (3/6/2025-Foto: Antara-

kemendagri dorong optimasi sawah tadah hujan                            jakarta – kementerian dalam negeri (kemendagri) mendorong pemerintah daerah (pemda) untuk mengoptimalkan pemanfaatan sawah tadah hujan dalam mendukung swasembada pangan nasional.
hal ini disampaikan sekretaris jenderal kemendagri, tomsi tohir, dalam rapat koordinasi percepatan swasembada pangan menghadapi musim kemarau 2025 yang digelar secara hybrid, selasa (3/6).
tomsi menekankan pentingnya koordinasi teknis antar kementerian/lembaga (k/l), termasuk bentuk bantuan, waktu pelaksanaan, hingga penanggung jawab program, agar implementasi di daerah berjalan efektif.
baca juga:dpr beri tenggat dua hari ke kemenag soal puncak haji
baca juga:prabowo panggil menkes bahas lonjakan kasus covid-19 
ia menyebutkan bahwa kementerian pertanian (kementan) dan kementerian pupr akan mendukung daerah melalui program irigasi dan pompanisasi.
“kita perlu tahu secara rinci bantuan dari pusat itu apa saja, berapa nilainya, kapan dilaksanakan, dan siapa pelaksananya. apakah pemda atau pusat,” ujar tomsi.
sementara itu, sekjen kementan, ali jamil, menambahkan bahwa seluruh lahan sawah di indonesia diinstruksikan untuk ditanami padi guna mendukung program presiden prabowo subianto.
baca juga:pancasila jadi benteng radikalisme
baca juga:reshuffle menteri merupakan hak prerogatif presiden
ia menyoroti kebiasaan sejumlah daerah mengganti tanaman padi dengan komoditas lain seperti jagung atau tembakau saat musim kemarau, yang dinilai mengurangi produktivitas padi.
ali menekankan pentingnya peran pemda serta tni-polri dalam mengawal kebijakan ini agar indeks pertanaman (ip) padi di sawah tadah hujan meningkat.
kementan juga telah menyalurkan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan), termasuk pompa air dan sistem irigasi perpipaan berbasis gravitasi, untuk memaksimalkan pemanfaatan air sungai dan sumber daya lainnya di sekitar lahan pertanian.
baca juga:keakraban prabowo dan megawati sebagai cermin kenegarawanan
baca juga:pdip: koruptor hingga perusak lingkungan bukan pancasilais 
“pipa yang diberikan akan mengalirkan air dari daerah tinggi ke sawah di bawahnya tanpa memerlukan pompa, memanfaatkan sistem gravitasi,” jelas ali.
lebih lanjut, pemerintah juga mendorong pemanfaatan lahan rawa serta penanaman padi gogo sebagai bagian dari program optimasi lahan. pada 2024, ditargetkan sekitar 349.000 hektare lahan rawa akan dikembangkan, dari total potensi lebih dari 1 juta hektare yang tersebar di berbagai wilayah seperti aceh, sumatera selatan, dan papua selatan.
dengan intervensi yang tepat, sawah tadah hujan diharapkan mampu ditanami dua hingga tiga kali setahun, sehingga produksi padi nasional dapat meningkat signifikan, khususnya menghadapi musim kemarau panjang. (ant)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Palembang Pos 4 Juni 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan