Ford Recall 29 Ribu Unit F-150 Lightning: Ada Masalah Ini, Berpotensi Sebabkan Pengemudi Kehilangan Kendali !

Mobil Next Gen Ford Everest Sport yang diluncurkan di Indonesia -Foto : Dokumen Palpos-

KORANPALPOS.COM - Produsen otomotif ternama asal Amerika Serikat, Ford Motor Company, mengumumkan penarikan kembali (recall) terhadap 29.501 unit kendaraan listrik pickup F-150 Lightning yang diproduksi untuk model tahun 2024 dan 2025.

Penarikan ini dilakukan menyusul ditemukannya potensi kerusakan serius pada komponen ball joint suspensi, yang dapat mengakibatkan hilangnya kendali kemudi secara tiba-tiba.

Mengutip laporan CarsCoops pada Senin (2/6), Ford menjelaskan bahwa masalah ini disebabkan oleh mur pengikat pada sambungan ball joint yang diduga tidak dikencangkan dengan benar selama proses perakitan.

BACA JUGA:Muncul Penantang Jeep Rubicon dengan Harga Merakyat: Resmi Dirakit di Indonesia, Tawarkan Value Lebih !

BACA JUGA:SUV Sangar Bertenaga Buas Ini Turun Harga Rp92 Juta: Bikin Jeep Rubicon Ketar Ketir !

Dalam beberapa kasus, mur tersebut bisa kendur, bahkan terlepas sepenuhnya, sehingga sambungan antara lengan kontrol dan roda depan menjadi tidak stabil.

"Jika sambungan ini terlepas, ada potensi kemudi kendaraan dapat terlepas dari lengan kontrol, yang menyebabkan hilangnya kendali kendaraan," terang Ford dalam dokumen resmi mereka yang dikutip dari laporan tersebut.

Ford mengimbau kepada pemilik F-150 Lightning agar mewaspadai tanda-tanda awal kerusakan, seperti suara benturan, derakan, atau getaran tidak biasa saat berkendara di jalan bergelombang atau permukaan tidak rata.

BACA JUGA:Pajero Sport Dakar 4x4 Ultimate 2025 Hadir di Indonesia, Lawan Serius Fortuner dan Jimny di Segmen SUV

BACA JUGA:Catat Tanggalnya ! Toyota Land Cruiser Mini Resmi Masuk Indonesia: SUV Tangguh Bermesin Hybrid

Hal ini disebabkan karena komponen suspensi mulai bergerak ke arah yang tidak semestinya akibat mur yang longgar.

Meski Ford memiliki spesifikasi torsi khusus untuk pemasangan mur pada sambungan ball joint, mereka mengakui bahwa dalam sejumlah unit, penyelarasan antara mur dan alat pengencang (kunci pas torsi canggih) tidak optimal.

Variasi dalam proses pemasangan ini diyakini menjadi penyebab utama permasalahan.

BACA JUGA:Duel SUV Kompak: Toyota Raize Lebih Canggih, Tapi Pajero Mini Lebih Tangguh !

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan