Polres OKU Gencarkan Operasi Balap Liar: 12 Pelaku Ditindak, Tujuh Motor Disita !

Jajaran Polres OKU menggencarkan razia balap liar di Kota Baturaja -Foto : Eco-
“Motor-motor ini tidak hanya berpotensi menyebabkan kecelakaan karena tidak standar, tetapi juga sangat berisik dan mengganggu kenyamanan warga,” tegasnya.
Menurut catatan Satlantas Polres OKU, selama periode Januari hingga Mei 2025, terdapat lima kasus kecelakaan lalu lintas fatal yang diidentifikasi sebagai akibat dari balap liar.
BACA JUGA:Tangkap Pengedar Ganja di Pondok Kebun, Polisi Temukan Buku Berjudul Hikayat Pohon Ganja
BACA JUGA:Polres Ogan Ilir Amankan Terduga Pelaku Premanisme di Rest Area Tol Kramasan
Dari jumlah tersebut, tiga korban meninggal dunia, sementara lainnya mengalami luka berat dan ringan.
"Ini bukan sekadar pelanggaran lalu lintas biasa. Tindakan balap liar adalah kenakalan remaja yang dapat berujung maut. Korban-korban ini rata-rata masih berusia belasan tahun," papar Kapolres.
Ia menambahkan bahwa dalam beberapa kasus, pelaku balap liar bukan hanya membahayakan diri sendiri, tetapi juga pengguna jalan lain yang tidak bersalah.
Bahkan ada warga yang menjadi korban tabrakan saat sedang melintas atau berdiri di pinggir jalan.
“Kesadaran akan keselamatan berlalu lintas perlu ditanamkan sejak dini. Jangan sampai karena ingin eksis atau pamer kecepatan, nyawa menjadi taruhan,” katanya.
Dalam rangka pendekatan yang lebih humanis, Polres OKU tidak hanya mengandalkan penindakan semata.
Langkah preventif juga dilakukan dengan menggencarkan sosialisasi ke berbagai sekolah menengah di wilayah Baturaja dan sekitarnya.
“Kami aktif melakukan edukasi langsung ke siswa, memberikan pemahaman tentang pentingnya keselamatan di jalan raya dan bahaya balap liar. Bahkan kami melibatkan psikolog untuk melakukan pendekatan emosional, agar pesan-pesan kami lebih mudah diterima oleh remaja,” terang Kasat Lantas Polres OKU, IPTU Bagus Wicaksono.
Program ini disambut baik oleh pihak sekolah dan dinilai efektif dalam menekan angka pelanggaran lalu lintas di kalangan pelajar.
Sejumlah guru mengakui bahwa beberapa siswa mereka sebelumnya terlibat dalam komunitas motor dan pernah terpantau ikut balap liar, namun mulai sadar setelah diberi pembinaan.
Kapolres juga mengajak masyarakat OKU untuk aktif melaporkan segala bentuk kegiatan balap liar yang terjadi di lingkungan sekitar.