Industri Otomotif RI Masuki Era Baru Aletra Tampil sebagai Bintang Baru Kendaraan Listrik

Industri Otomotif RI Masuki Era Baru, Aletra Tampil sebagai Bintang Baru Kendaraan Listrik-Foto: @facebook_Industry Made in Indonesia-

BACA JUGA:Suzuki Jimny SJ413 Samurai: Evolusi Si Legenda Off-Road dengan Performa Gahar dan Desain IkoniK !

Mobil keluarga tujuh penumpang ini tak hanya menawarkan kabin luas dan kenyamanan, tetapi juga hadir dengan teknologi mutakhir khas kendaraan listrik.

Produksi L8 dilakukan sepenuhnya di fasilitas HIM Purwakarta yang kini menjadi rumah bagi tujuh merek otomotif, termasuk Chery, Jaecoo, Jetour, Neta, BAIC, dan tentu saja Geely sebagai pemilik teknologi induk dari Aletra.

Dengan dukungan infrastruktur yang solid dan sumber daya manusia lokal yang terlatih, Aletra memastikan proses perakitan berlangsung efisien dan sesuai standar internasional.

“Kami menjamin bahwa setiap unit Aletra yang keluar dari lini produksi memenuhi standar kualitas tinggi — dari segi keamanan, kenyamanan, hingga performa,” tegas Andre Jodjana, CEO PT Aletra Mobil Nusantara.

Menuju TKDN 40 Persen Bukti Komitmen pada Negeri Sendiri

Salah satu hal yang paling diapresiasi dari kehadiran Aletra adalah komitmennya terhadap Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Dalam beberapa tahun ke depan, Aletra menargetkan TKDN mencapai 40 persen, sebuah langkah strategis untuk mendapatkan berbagai insentif dari pemerintah sekaligus menumbuhkan ekosistem industri otomotif nasional.

Tak hanya demi kepentingan regulasi, target TKDN ini juga mencerminkan visi jangka panjang Aletra sebagai brand lokal yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tapi juga pada pembangunan industri otomotif dalam negeri.

Dengan semakin banyaknya komponen lokal yang digunakan, maka nilai tambah akan semakin besar bagi perekonomian nasional.

Manfaatkan Aturan Lokal dengan Cerdas

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perindustrian dan Kementerian Investasi/BKPM telah mengeluarkan sejumlah aturan yang memberikan insentif bagi kendaraan listrik yang dirakit secara lokal.

Salah satu syaratnya adalah merek tersebut harus memulai perakitan lokal dalam waktu dua tahun sejak mulai masuk ke pasar Indonesia.

Aletra dengan cerdas memanfaatkan peluang ini.

Dengan produksi lokal yang telah berjalan, brand ini berpeluang besar untuk mendapatkan insentif seperti PPnBM nol persen, subsidi pembelian kendaraan listrik, dan tentu saja akses terhadap program-program strategis pemerintah yang mendukung elektrifikasi kendaraan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan