Traga atau L300 yang Cocok untuk Usaha ? Ini Perbandingan Lengkap Dua Rajanya Mobil Pick Up Diesel Indonesia !

Perbandingan lengkap Isuzu Traga dan Mitsubishi L300 untuk usaha-Foto : Dokumen Palpos-
Hal ini kontras dengan L300, di mana tuas transmisi berada di kolom kemudi dan handbrake berada di bawah dasbor dengan model tarik, desain lama yang kurang ergonomis untuk pengemudi masa kini.
Selain itu, Traga sudah dibekali dengan blower kipas yang bisa ditingkatkan menjadi sistem AC penuh, serta desain dashboard membulat dengan cup holder di kedua sisi, meningkatkan kenyamanan dan fungsionalitas kabin.
Isuzu Traga mengusung mesin 4JA1-CR berkapasitas 2.499 cc dengan teknologi Common Rail VGT Intercooler.
Mesin ini menghasilkan tenaga 80 PS di 3.800 rpm dan torsi 191 Nm pada 1.800 – 2.400 rpm.
Traga telah lolos standar emisi EURO4 berkat penggunaan Exhaust Gas Recirculation (EGR) dan Diesel Oxidation Catalyst (DOC).
Keunggulan utama mesin Traga adalah penggunaan timing gear alih-alih timing belt.
Timing gear bersifat lifetime, alias tidak perlu penggantian berkala seperti timing belt, yang pada L300 harus diganti setiap 40 ribu kilometer.
Ini menjadi nilai tambah tersendiri, karena meminimalkan risiko mesin mati akibat putusnya timing belt dan tentu saja menekan biaya perawatan jangka panjang.
Meski kalah dalam aspek kenyamanan dan efisiensi mesin, Mitsubishi L300 tidak tinggal diam.
Generasi terbaru Elsapek telah dilengkapi mesin 4N14 2.268 cc DOHC 16 valve dengan teknologi Direct Injection Common Rail Turbocharger.
Mesin ini mampu menyemburkan tenaga hingga 99,25 PS pada 3.500 rpm dan torsi 200 Nm di rentang 1.000 – 3.500 rpm—angka yang secara performa unggul dibandingkan mesin Traga.
Namun, konsumsi BBM menjadi titik lemah L300. Isuzu mengklaim Traga lebih irit 10% dibandingkan L300, sebuah faktor penting bagi pelaku usaha yang menghitung biaya operasional harian secara cermat.
Traga dan L300 sama-sama hadir dengan keunggulan masing-masing.
Traga menawarkan kenyamanan kabin, bak lebih luas, efisiensi bahan bakar, serta mesin dengan perawatan minim.
Sementara L300 tetap unggul dalam tenaga mesin dan jaringan purna jual yang luas, mengingat keberadaannya yang sudah melegenda sejak era 1980-an.