Honda Jazz GD3: Hatchback Legendaris yang Masih Menawan di Usia 20 Tahun, Ini Kelebihan dan Kekurangannya !

Jazz GD3 menjadi pilihan utama bagi masyarakat Indonesia yang menginginkan mobil hatchback kompak, modern, dan hemat bahan bakar-Foto : Dokumen Palpos-

1. Masalah Mesin: Asap Putih dan Rembes Oli

Mesin i-DSI maupun VTEC dikenal tangguh, tetapi bisa bermasalah jika perawatan diabaikan.

Salah satu penyakit umum adalah keluarnya asap putih dari knalpot.

Ini biasanya terjadi karena ring piston rusak akibat pemilik lalai mengganti oli secara rutin.

Selain itu, seal kruk as juga bisa mengalami kebocoran akibat getas, yang umum terjadi pada mobil berusia lebih dari lima tahun.

Solusi untuk masalah ini sederhana namun penting: ganti oli secara rutin, cek kondisi seal, dan perhatikan bunyi mesin sejak dini.

Perawatan berkala dapat mencegah masalah lebih serius seperti mesin ngempos atau overheat.

2. Transmisi CVT Rawan Rusak Bila Salah Oli

Transmisi CVT pada Jazz GD3 sering bermasalah jika pemilik atau bengkel salah mengisi oli. Harus diingat bahwa CVT membutuhkan oli khusus CVTF (CVT Fluid), bukan ATF (Automatic Transmission Fluid).

Kesalahan ini umum terjadi karena beberapa tutup oli bertuliskan ATF padahal seharusnya CVTF.

Kerusakan pada CVT biasanya ditandai dengan getaran saat mundur (mode R) atau hentakan saat perpindahan kecepatan.

Solusi murah adalah melakukan flush oli CVT, namun jika sudah parah perlu overhaul atau ganti unit bekas dari Jepang (harga sekitar Rp6,5 juta).

3. Kaki-Kaki Rentan Bermasalah

Kelemahan lain dari Jazz GD3 adalah sistem kaki-kaki yang relatif ringkih.

Bushing lower arm mudah jebol, terutama jika pemilik sering melibas jalan rusak tanpa mengurangi kecepatan. Posisi bushing tidur membuat tekanan besar langsung mengenai komponen.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan