Harus Prioritaskan Daerah Terpencil dan 3T

Anggota Komisi VII DPR RI Mercy Chriesty Barends-Foto: Antara-

JAKARTA - Anggota Komisi X DPR RI Mercy Chriesty Barends mengatakan bahwa lokasi sekolah rakyat sebaiknya fokus pada daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar), termasuk pulau-pulau kecil dan wilayah marginal yang selama ini kesulitan mendapatkan akses layanan pendidikan.

"Kalau sekolah rakyat ini ditempatkan di pusat kabupaten, anak-anak dari pulau-pulau terluar akan tetap kesulitan menjangkaunya," kata Mercy dalam Rapat Dengar Pendapat Panja Pendidikan Daerah 3T soal Rencana Program Sekolah Rakyat di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Senin (19/5).

Sebaiknya, kata dia, dorong keluar, ke pinggiran-pinggiran, agar aksesibilitas masyarakat lebih cepat dan mudah Mercy lantas mencontohkan kondisi di Provinsi Maluku, yang biaya transportasi dari pulau-pulau ke pusat kabupaten bisa mencapai jutaan rupiah, sehingga menyulitkan keluarga untuk mengakses pendidikan yang layak.Selain lokasi, Mercy juga menyoroti persoalan ketersediaan dan kualitas guru.

BACA JUGA:Kapolri Tekankan Berantas Premanisme

BACA JUGA:Lakukan Ground Breaking Pembangunan Gedung Asrama

Pada kesempatan itu, dia mempertanyakan apakah guru-guru di sekolah rakyat akan direkrut dari tenaga lokal atau melalui mekanisme baru.

Mengingat keterbatasan jumlah guru di daerah 3T, dia mengusulkan agar pada tahap awal perekrutan lokal tanpa mengganggu guru di sekolah yang sudah ada.

Untuk tahap awal, dipercepat mungkin bisa diambil dari rekrutmen lokal. Akan tetapi, lanjut dia, berikutnya bisa dibuka jalur khusus.

BACA JUGA:Jalan Santai di Hari Ketiga Pembekalan

BACA JUGA:Disambut Pejabat Tinggi dan Jajar Kehormatan

Dikatakan pula bahwa rekrutmen tetap dari tenaga lokal, tetapi dengan penambahan kuota untuk guru.

"Jadi, eksisting yang ada jangan diganggu, tetapi ditambahkan dengan guru-guru yang memang berkualitas," tegasnya.

Masalah kurikulum dan relevansi pendidikan juga menjadi perhatian. Mercy mendorong agar sekolah rakyat memiliki kurikulum yang tidak hanya mengacu pada kurikulum nasional, tetapi juga memberikan ruang bagi penguatan kearifan lokal.

BACA JUGA:PDIP Bekali Kepala Daerah Terpilih : Fokus Potensi Daerah dan Agenda Partai !

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan