Bagikan Rutinitas Sebelum Tidur Bersama Anak

Reporter: Dahlia |

Editor: Maryati |

Sabtu , 17 May 2025 - 20:38

Figur publik Caca Tengker saat menyampaikan dalam diskusi mengenai tidur anak, di Jakarta, pada Kamis (15/5/2025)-Foto : ANTARA-

Tak hanya soal kebersihan gigi, Caca juga membangun hubungan yang lebih dalam dengan anak-anaknya melalui aktivitas menjelang tidur lainnya.

Salah satu hal yang paling dinantikannya setiap malam adalah sesi membacakan buku cerita.

"Ketika baca buku yang mereka suka, dan pas lagi ngebacain itu mereka tuh kadang jadi lumayan cepat tidur," kata Caca.

"Kebiasaannya juga kadang mereka lagi nggak pingin dibacain, aku sendiri yang ngomong didengerin cerpen, mereka senang. Pokoknya harus ada cerita kayak ada pengantar tidurnya, itu menarik banget buat anak-anak."

Menurutnya, membaca atau bercerita bukan hanya untuk menenangkan anak sebelum tidur, tapi juga menjadi waktu untuk mempererat komunikasi antara orang tua dan anak.

Di saat-saat inilah, anak-anak seringkali lebih terbuka untuk menceritakan hal-hal yang mereka alami atau rasakan seharian.

Cerita-cerita tersebut tidak selalu harus kompleks atau bersifat edukatif.

Bahkan, cerita sederhana dari pengalaman sehari-hari pun bisa menjadi pengantar tidur yang menenangkan dan menyenangkan bagi anak-anak.

"Yang penting buat mereka adalah kehadiran kita. Cerita itu seperti jembatan menuju kenyamanan," tambahnya.

Setelah membaca buku atau bercerita, Caca dan anak-anaknya pun melanjutkan ritual dengan membaca doa bersama sebelum tidur.

Menurutnya, kegiatan ini menumbuhkan rasa syukur dan ketenangan di malam hari, sekaligus memperkenalkan nilai spiritual dalam suasana hangat kekeluargaan.

"Biasanya aku ngobrol-ngobrol panjang sih malam-malam sama anak-anak. Terus berdoa baru deh kita cuddling atau berpelukan berempat di kasur, tapi kalau misalkan ayahnya lagi pergi ya berpelukan bertiga," tuturnya.

Momen cuddling atau berpelukan hangat itu bukan hanya memberikan kenyamanan fisik, tetapi juga menjadi penguat ikatan batin antara orang tua dan anak.

bagikan rutinitas sebelum tidur bersama anak                            koranpalpos.com – psikolog dan figur publik caca tengker membagikan cerita hangat seputar rutinitas malam hari bersama anak-anaknya.
dalam sebuah diskusi mengenai pentingnya tidur anak yang berkualitas, caca menekankan bahwa ritual sebelum tidur, meski tampak sederhana, sangat berperan dalam membangun kedekatan emosional antara orang tua dan anak.
sebagai ibu dari dua anak di tengah kesibukannya sebagai psikolog dan publik figur, caca mengaku selalu menyempatkan waktu untuk hadir secara emosional menjelang anak-anaknya tidur.
salah satu kebiasaan yang paling dijaganya adalah menyikat gigi sebelum tidur, sebuah rutinitas kecil namun penuh makna dalam membentuk disiplin dan kebersihan pribadi.
baca juga:durasi tidur yang disarankan untuk bayi hingga anak
baca juga:harga dan fitur lengkap mitsubishi xpander 2025 : siap lawan kompetitor !
"sikat gigi sebelum tidur walaupun kadang-kadang pulangnya agak terlalu malam.
kadang-kadang aku bangunin anak-anak untuk sikat gigi terus tidur lagi.
alhamdulillah sih mereka bisa nyaman dengan cara itu," ungkap caca dalam acara diskusi yang berlangsung di jakarta, kamis.
menurutnya, menjaga kebersihan gigi sebelum tidur bukan sekadar soal kesehatan fisik, melainkan bagian dari pembentukan kebiasaan baik sejak dini.
baca juga:sehatkan mata dan tulang dengan pisang emas 
baca juga:jalan rusak jadi ajang pungli, seorang pemuda diamankan polisi di musi rawas
ia juga merasa bangga ketika anak-anaknya mulai tumbuh kesadaran diri tentang pentingnya kebersihan mulut dan mulai saling mengingatkan satu sama lain, bahkan mengingatkan dirinya sendiri sebagai ibu.
"kita juga sering diingatkan 'ibu belum sikat gigi ya,' gitu. mereka juga menegur aku ketika aku pun seperti itu," ujarnya sambil tersenyum.
tak hanya soal kebersihan gigi, caca juga membangun hubungan yang lebih dalam dengan anak-anaknya melalui aktivitas menjelang tidur lainnya.
salah satu hal yang paling dinantikannya setiap malam adalah sesi membacakan buku cerita.
baca juga:sering ditemukan pada anak : ini beda bipolar dan skizofrenia !
baca juga:tingkatkan kesuburan dan jaga kesehatan mata dengan ubi jalar
"ketika baca buku yang mereka suka, dan pas lagi ngebacain itu mereka tuh kadang jadi lumayan cepat tidur," kata caca.
"kebiasaannya juga kadang mereka lagi nggak pingin dibacain, aku sendiri yang ngomong didengerin cerpen, mereka senang. pokoknya harus ada cerita kayak ada pengantar tidurnya, itu menarik banget buat anak-anak."
menurutnya, membaca atau bercerita bukan hanya untuk menenangkan anak sebelum tidur, tapi juga menjadi waktu untuk mempererat komunikasi antara orang tua dan anak.
di saat-saat inilah, anak-anak seringkali lebih terbuka untuk menceritakan hal-hal yang mereka alami atau rasakan seharian.
cerita-cerita tersebut tidak selalu harus kompleks atau bersifat edukatif.
bahkan, cerita sederhana dari pengalaman sehari-hari pun bisa menjadi pengantar tidur yang menenangkan dan menyenangkan bagi anak-anak.
"yang penting buat mereka adalah kehadiran kita. cerita itu seperti jembatan menuju kenyamanan," tambahnya.
setelah membaca buku atau bercerita, caca dan anak-anaknya pun melanjutkan ritual dengan membaca doa bersama sebelum tidur.
menurutnya, kegiatan ini menumbuhkan rasa syukur dan ketenangan di malam hari, sekaligus memperkenalkan nilai spiritual dalam suasana hangat kekeluargaan.
"biasanya aku ngobrol-ngobrol panjang sih malam-malam sama anak-anak. terus berdoa baru deh kita cuddling atau berpelukan berempat di kasur, tapi kalau misalkan ayahnya lagi pergi ya berpelukan bertiga," tuturnya.
momen cuddling atau berpelukan hangat itu bukan hanya memberikan kenyamanan fisik, tetapi juga menjadi penguat ikatan batin antara orang tua dan anak.
caca percaya bahwa sentuhan dan kehangatan orang tua merupakan salah satu bentuk ekspresi cinta yang paling mudah dipahami oleh anak.
menurut berbagai penelitian psikologi perkembangan, kebiasaan seperti pelukan sebelum tidur bisa memberikan dampak positif bagi perkembangan emosional anak, membantu mereka merasa lebih aman, dicintai, dan meningkatkan kualitas tidur.
meski rutinitas malam ini terdengar sederhana, caca menegaskan bahwa konsistensi adalah kunci.
tak jarang ia harus menyesuaikan waktu tidurnya agar tetap bisa menjalani ritual bersama anak-anak, meski pulang larut malam sekalipun.
"kadang kita suka mikir, ah anak udah tidur, besok aja lah. tapi ternyata kalau kita konsisten dan anak merasa nyaman, mereka sendiri yang akan cari momen itu," jelas caca.
ia menambahkan, rutinitas ini juga bisa menjadi solusi bagi orang tua yang sibuk dan sulit membagi waktu di siang hari.
dengan menyisihkan waktu di malam hari sebelum tidur, hubungan antara orang tua dan anak tetap bisa dijaga secara intim dan berkualitas.
"buat aku, ini adalah waktu yang paling hangat. di tengah kesibukan, waktu malam sebelum tidur itu jadi waktu yang paling jujur dan tulus antara aku dan anak-anak," katanya.
pengalaman dan cerita caca tengker ini menjadi inspirasi bagi banyak orang tua muda, terutama yang hidup di kota besar dengan ritme kerja yang padat.
ia membuktikan bahwa membangun hubungan emosional yang kuat dengan anak tidak selalu membutuhkan waktu berjam-jam atau aktivitas luar biasa.
justru, momen-momen kecil seperti membacakan cerita, menyikat gigi bersama, dan berpelukan di tempat tidur bisa meninggalkan kesan mendalam bagi tumbuh kembang anak.
dalam era digital yang serba cepat ini, pendekatan seperti yang dilakukan caca adalah pengingat bahwa kehadiran dan keintiman emosional jauh lebih berharga daripada sekadar memberikan fasilitas atau hiburan digital.
rutinitas sebelum tidur bisa menjadi “ritual sakral” yang menyatukan keluarga, membentuk karakter anak, dan memperkuat nilai-nilai kebersamaan.
"setiap malam adalah kesempatan untuk lebih dekat dengan anak. kita nggak perlu sempurna, yang penting hadir dan konsisten. dari situ anak-anak akan merasa dicintai tanpa syarat," pungkas caca. (ant)