KG Mobility Gandeng PT Pindad: Lompatan Besar Menuju Mobilitas Listrik Nasional Mandiri

KG Mobility Gandeng PT Pindad: Lompatan Besar Menuju Mobilitas Listrik Nasional Mandiri- Foto: @facebook_Industry Made in Indonesia-
Melihat respons pasar yang positif, KG Mobility berencana untuk meningkatkan jumlah ekspor tersebut hingga mencapai 3.000 unit pada tahun 2025.
Keputusan untuk memperkuat kemitraan dengan PT Pindad datang dari pengamatan tajam terhadap potensi pertumbuhan pasar Indonesia.
Dalam beberapa tahun terakhir, penjualan kendaraan listrik di Indonesia menunjukkan tren peningkatan yang signifikan.
Dengan meningkatnya ketersediaan infrastruktur pengisian daya, insentif dari pemerintah, dan semakin tingginya kesadaran lingkungan, kendaraan listrik diprediksi akan menjadi pilihan utama masyarakat di masa depan.
Dari Pertahanan ke Inovasi Mobilitas Masa Depan
Sebagai perusahaan milik negara yang selama ini dikenal di bidang pertahanan, langkah PT Pindad merambah industri otomotif listrik menandakan transformasi strategis dalam diversifikasi bisnisnya.
Dengan pengalaman panjang dalam rekayasa teknik, produksi massal, dan penguasaan teknologi tinggi, Pindad memiliki modal kuat untuk mengembangkan kendaraan listrik yang andal, aman, dan efisien.
Dalam pernyataan terpisah, Direktur Utama PT Pindad, Sigit Santosa, menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan bagian dari strategi besar perusahaan dalam memperluas lini bisnisnya ke sektor-sektor sipil yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan potensi pertumbuhan jangka panjang.
“Kami melihat kendaraan listrik bukan hanya sebagai produk teknologi, tetapi sebagai masa depan mobilitas yang berkelanjutan. Dengan menggandeng KG Mobility, kami yakin dapat mempercepat proses industrialisasi kendaraan listrik nasional,” ujarnya.
Dukungan Pemerintah dan Harapan Masa Depan
Kerja sama ini mendapatkan sambutan hangat dari berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat.
Kementerian Perindustrian dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif semacam ini, yang sejalan dengan peta jalan (roadmap) pengembangan kendaraan listrik nasional yang telah disusun sebelumnya.
Menteri Perindustrian bahkan menyebut kemitraan ini sebagai “katalis penting dalam akselerasi program elektrifikasi kendaraan di Indonesia.” Dalam pernyataannya, ia menegaskan pentingnya sinergi antara BUMN, swasta nasional, dan mitra asing dalam membangun ekosistem kendaraan listrik yang utuh—mulai dari komponen utama seperti baterai, motor listrik, hingga manufaktur dan distribusi.
Potensi Dampak Ekonomi dan Sosial
Jika berjalan sesuai rencana, proyek ini berpotensi membuka ribuan lapangan kerja baru, baik langsung di sektor manufaktur maupun tidak langsung melalui rantai pasok dan sektor pendukung lainnya.