Kue Lapis Kelezatan Tradisional yang Tak Lekang oleh Waktu

Kue lapis bukan sekadar jajanan, tapi warisan budaya yang manis dan membanggakan-foto:Istimewa-

Meski begitu, karena mengandung gula cukup tinggi, konsumsi kue lapis sebaiknya tetap dibatasi, terutama bagi penderita diabetes.

Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga mendukung pelestarian kue tradisional seperti kue lapis.

Melalui berbagai festival kuliner dan pelatihan UMKM, kue lapis diangkat sebagai identitas budaya kuliner Indonesia yang patut dibanggakan.

“Kue tradisional adalah bagian dari kekayaan kuliner kita. Kue lapis, sebagai salah satu ikon, harus terus diperkenalkan tidak hanya di dalam negeri tetapi juga ke mancanegara,” ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, dalam salah satu festival kuliner Nusantara tahun lalu.

Di era digital ini, kue lapis pun mulai merambah pasar online.

Banyak penjual yang menawarkan produknya melalui media sosial dan marketplace, sehingga jangkauannya semakin luas.

Bahkan, kue lapis kini bisa dipesan untuk dikirim antar kota dengan kemasan khusus yang menjaga kesegarannya.

Dengan segala keunikan dan nilai budayanya, kue lapis tidak sekadar makanan ringan, melainkan simbol kekayaan tradisi dan kreativitas kuliner Indonesia.

Di tengah modernisasi yang terus bergerak maju, kehadiran kue lapis mengingatkan kita akan pentingnya melestarikan warisan nenek moyang yang lezat dan membanggakan.*

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan