Labu Siam: Sayuran Murah Kaya Manfaat yang Mulai Dilirik Masyarakat

Cocok untuk diet, mudah diolah, dan punya potensi ekonomi tinggi-foto:Istimewa-
Konsumsi labu siam secara rutin juga dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.
Keunggulan lain dari labu siam adalah kemudahannya untuk dibudidayakan.
Tanaman ini tumbuh merambat dan hanya membutuhkan waktu sekitar 3 hingga 5 bulan untuk mulai berbuah setelah ditanam.
“Labu siam bisa ditanam di pekarangan rumah. Tanaman ini tidak membutuhkan lahan luas, hanya perlu tiang atau pagar sebagai rambatan,” ujar Hasan, seorang petani asal Cianjur yang sudah menanam labu siam selama lebih dari 10 tahun.
Ia menambahkan bahwa permintaan pasar terhadap labu siam cenderung stabil.
Konsumen seperti rumah makan padang, warteg, dan katering rumahan menjadi pelanggan setia karena labu siam sering digunakan dalam berbagai menu seperti sayur lodeh, sayur asem, atau tumisan.
Salah satu alasan labu siam banyak disukai adalah fleksibilitasnya dalam pengolahan.
Labu siam bisa dimasak menjadi berbagai jenis hidangan, mulai dari rebusan sederhana hingga lauk pendamping nasi.
“Kalau di rumah, saya sering bikin tumis labu siam dengan ebi, rasanya gurih dan cocok untuk menu harian. Kadang juga dibuat lalapan rebus pakai sambal terasi, enak banget,” kata Yuni, seorang ibu rumah tangga asal Bekasi.
Selain sebagai bahan masakan, labu siam juga mulai digunakan dalam minuman kesehatan.
Jus labu siam yang dicampur dengan jeruk nipis atau madu disebut-sebut mampu menurunkan kadar asam urat dan membersihkan ginjal secara alami.
Melihat manfaat dan permintaan yang terus meningkat, beberapa pelaku UMKM mulai melirik labu siam sebagai bahan baku produk olahan.
Di daerah Bandung, misalnya, terdapat usaha kecil yang mengolah labu siam menjadi keripik sehat rendah minyak.
“Saya melihat peluang karena labu siam murah dan banyak manfaatnya. Setelah melalui proses uji coba, akhirnya saya berhasil membuat keripik labu siam dengan tekstur renyah dan tidak berminyak. Sekarang sudah dijual secara online,” ujar Dede, pelaku UMKM dari Kecamatan Lembang.
Produk keripik labu siam ini bahkan mulai dilirik sebagai oleh-oleh khas daerah, dengan kemasan menarik dan harga yang terjangkau.