Fenomena Henna Putih Tren Kecantikan yang Kian Digemari di Kalangan Muda

Henna putih jadi pilihan tepat untuk pengantin modern yang ingin tampil minimalis namun tetap anggun-foto:Istimewa-
BACA JUGA:Mainan Tempo Dulu Bangkit Lagi, Jadi Alternatif Edukatif untuk Anak di Era Digital
Selain dari segi warna dan bahan, henna putih juga berbeda dalam cara pengaplikasiannya.
Jika henna tradisional membutuhkan waktu beberapa jam untuk mengering dan menyerap warna ke kulit, henna putih justru lebih cepat kering karena hanya menempel di permukaan.
Henna putih juga tidak menimbulkan noda permanen.
Hal ini menjadi kelebihan tersendiri bagi sebagian orang, terutama mereka yang bekerja di lingkungan formal atau yang tidak diperbolehkan menggunakan henna dengan warna mencolok.
Namun, kelemahan dari henna putih adalah tidak tahan lama.
“Henna putih bisa bertahan antara 6 hingga 12 jam tergantung pada aktivitas dan jenis kulit pengguna. Jika terkena air atau keringat berlebih, henna bisa cepat luntur,” tambah Rani.
Di dunia pernikahan, henna putih menjadi salah satu dekorasi tubuh yang semakin dicari.
Tak hanya di kalangan Muslim, tetapi juga pada pesta pernikahan modern atau adat dengan konsep internasional.
Salah satu pengguna henna putih, Dewi Anggraini, mengaku memilih henna putih untuk pernikahannya karena sesuai dengan tema pastel dan putih yang ia usung.
“Saya ingin tampil anggun tanpa warna yang terlalu mencolok. Henna putih ini benar-benar melengkapi gaun saya dan membuat tampilan saya lebih elegan,” ungkapnya.
Henna putih biasanya diaplikasikan di tangan, pergelangan, dan kadang-kadang juga di kaki atau lengan atas.
Desain yang digunakan bisa berupa motif bunga, geometris, hingga simbol-simbol budaya yang dikustomisasi sesuai permintaan pengantin.
Karena tidak berasal dari tumbuhan alami, banyak yang mempertanyakan keamanan henna putih.
Para ahli menyarankan agar masyarakat memastikan bahan yang digunakan aman dan telah teruji secara dermatologis, terutama bagi pemilik kulit sensitif.