Harga Pangan 3 Mei 2025 : Daging Ayam Tembus Rp37 Ribu, Cabai Rawit Hampir Rp69 Ribu per Kilogram !

Reporter: Echi |

Editor: Zen Kito |

Sabtu , 03 May 2025 - 10:49

Harga pangan melonjak per 3 Mei 2025 : Daging ayam tembus Rp37 Ribu per kilogram-Foto : Dokumen Palpos-

harga pangan 3 mei 2025 : daging ayam tembus rp37 ribu, cabai rawit hampir rp69 ribu per kilogram !                            koranpalpos.com - harga sejumlah komoditas pangan strategis kembali mengalami kenaikan signifikan di awal mei.
data yang dirilis oleh badan pangan nasional (bapanas) melalui panel harga pangan, sabtu (3/5) pukul 06.15 wib, menunjukkan lonjakan tajam pada beberapa bahan pokok yang dikonsumsi masyarakat luas, terutama daging ayam ras, cabai rawit merah, beras, dan jagung.
dari data bapanas yang dipantau secara nasional di tingkat pedagang eceran, harga daging ayam ras kini menyentuh angka rp37.038 per kilogram (kg).
baca juga:harga pangan 2 mei 2025 : daging ayam rp34.243,, cabai rawit merah rp62.114 per kilogram !
baca juga:harga pangan 29 april 2025 : telur ayam rp28.671, bawang merah rp39.267 per kilogram ! 
angka ini naik signifikan dibandingkan hari sebelumnya yang masih berada di level rp34.326 per kg.
kenaikan lebih dari rp2.700 per kg ini menjadi perhatian, karena daging ayam merupakan salah satu sumber protein utama masyarakat kelas menengah ke bawah.
tak hanya daging ayam, lonjakan yang mencolok juga terjadi pada cabai rawit merah yang kini dihargai rp68.731 per kg, naik dari rp62.006 per kg.
baca juga:harga pangan 28 april 2025 : cabai rawit merah tembus rp68.961 per kilogram !
baca juga:harga pangan 26 april 2025 : cabai rawit merah tembus rp71.019 per kilogram !
kenaikan harga cabai rawit ini diperkirakan dipicu oleh terganggunya distribusi dari daerah sentra produksi akibat cuaca ekstrem dan fluktuasi pasokan di pasar.
bapanas juga mencatat lonjakan harga pada komoditas beras, baik jenis premium maupun medium.
beras premium yang sebelumnya diperdagangkan seharga rp15.598 per kg kini naik menjadi rp16.150 per kg. sementara itu, beras medium ikut naik dari rp13.732 per kg menjadi rp14.311 per kg.
baca juga:harga pangan 25 april 2025 : cabai rawit merah capai rp73 ribu, telur ayam sentuh rp29 ribu per kilogram !
baca juga:harga pangan 23 april 2025 : bawang merah turun, cabai rawit masih meroket !
namun, ada sedikit kabar baik dari segmen beras yang disediakan oleh pemerintah melalui program stabilisasi pasokan dan harga pangan (sphp) yang dikelola bulog.
harga beras sphp tercatat turun ke angka rp12.400 per kg, dari sebelumnya rp12.638 per kg. penurunan ini menjadi upaya pemerintah dalam meredam gejolak harga di pasar tradisional.
komoditas jagung untuk peternak mengalami lonjakan drastis. dari sebelumnya rp6.196 per kg, kini naik menjadi rp8.500 per kg.
baca juga:harga pangan 22 april 2025 : bawang merah rp42.876, cabai rawit merah rp79.371 per kilogram !
baca juga:harga pangan 21 april 2025 : bawang merah turun ke rp43.148, cabai rawit merah rp80.379 per kilogram !
lonjakan ini berpotensi menambah beban pada industri peternakan, khususnya peternak ayam petelur dan broiler, karena jagung merupakan bahan utama dalam pakan ternak.
sementara itu, harga kedelai biji kering impor juga tercatat naik menjadi rp11.257 per kg, dari sebelumnya rp10.801 per kg.
hal ini dapat berdampak langsung terhadap produsen tempe dan tahu skala rumahan, yang mengandalkan kedelai impor sebagai bahan baku utama.
harga bawang merah menunjukkan tren kenaikan dari rp41.876 per kg menjadi rp42.267 per kg.
sedangkan bawang putih bonggol justru mengalami sedikit penurunan dari rp43.977 per kg menjadi rp44.233 per kg, mencerminkan ketidakseimbangan antara suplai dan permintaan yang masih berlangsung.
pada kategori cabai, selain cabai rawit merah yang naik tajam, cabai merah keriting juga naik menjadi rp58.038 per kg, dari sebelumnya rp54.370 per kg.
namun, cabai merah besar justru mengalami penurunan cukup besar dari rp54.592 per kg menjadi rp48.438 per kg.
dalam pantauan harga protein hewani lainnya, daging sapi murni justru mengalami penurunan dari rp135.278 per kg menjadi rp123.667 per kg.
hal ini mungkin dipengaruhi oleh permintaan yang menurun usai periode lebaran, ketika konsumsi daging sapi biasanya meningkat drastis.
sementara itu, harga telur ayam ras tercatat naik tipis ke rp30.571 per kg dari sebelumnya rp29.278 per kg.
meskipun kenaikannya tidak setajam komoditas lain, tren ini tetap perlu dicermati karena telur merupakan kebutuhan pokok harian masyarakat.
bapanas juga melaporkan bahwa harga minyak goreng mengalami penurunan di seluruh jenis:
minyak goreng kemasan turun dari rp20.756 per liter menjadi rp19.463 per liter
minyak goreng curah turun dari rp17.906 per liter menjadi rp17.536 per liter
minyakita turun dari rp17.602 per liter menjadi rp17.178 per liter
demikian pula gula konsumsi, yang turun dari rp18.767 per kg menjadi rp18.557 per kg.
tepung terigu dan ikan konsumsi naik-turun
untuk tepung terigu, harga tepung curah turun dari rp9.854 per kg menjadi rp10.904 per kg, sedangkan tepung kemasan mengalami sedikit koreksi dari rp12.983 ke rp13.000 per kg.
sementara itu, pada kategori ikan, bapanas mencatat:
ikan kembung naik dari rp40.575 per kg menjadi rp42.917 per kg
ikan tongkol naik dari rp40.041 per kg menjadi rp40.537 per kg
namun, ikan bandeng justru turun dari rp49.000 menjadi rp34.372 per kg
garam konsumsi tercatat mengalami penurunan harga dari sebelumnya rp12.223 per kg menjadi rp11.680 per kg.
penurunan ini disinyalir karena ketersediaan stok dari wilayah pesisir yang melimpah seiring dengan kondisi cuaca yang mendukung panen garam.
kondisi fluktuasi harga pangan ini menjadi sinyal penting bagi pemerintah, khususnya badan pangan nasional dan kementerian pertanian, untuk memperkuat koordinasi dengan pelaku distribusi dan produksi.
ketimpangan pasokan di tingkat daerah masih menjadi penyebab utama kenaikan harga yang tak merata.
sejumlah pakar menyarankan agar pemerintah kembali memperluas distribusi beras sphp, minyak goreng subsidi (minyakita), dan mempercepat intervensi pasar di daerah yang mengalami lonjakan harga tinggi, terutama di luar jawa.
selain itu, sistem rantai distribusi juga perlu diperbaiki untuk mengurangi disparitas harga antardaerah.
misalnya, tingginya biaya logistik dari wilayah sentra produksi ke kota besar masih membebani harga akhir ke konsumen.
dalam situasi harga pangan yang terus berubah, masyarakat diimbau untuk tetap bijak dan cermat dalam berbelanja.
memanfaatkan program subsidi dan membeli bahan pangan dari lokasi atau mitra resmi pemerintah dapat membantu menekan pengeluaran rumah tangga.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Palembang Pos 19 Juni 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan