Mengapa Mitsubishi L300 Jadi Pilihan Utama Kendaraan Niaga ? Temukan Jawabannya

Mobil niaga legendaris dari Mitsubishi ini dikenal luas sebagai kendaraan serbaguna: bisa jadi pick-up tangguh untuk angkutan barang, bisa pula disulap jadi minibus pengangkut penumpang-Foto : Dokumen Palpos-
BACA JUGA:Jejak Sang Petualang : Kisah Mitsubishi Pajero MK1 dari Jepang ke Reli Dakar
Namun, justru kesederhanaan dan kepraktisan inilah yang menjadi daya tarik tersendiri.
Bagi para pemilik usaha dan operator travel, L300 dikenal tangguh, mudah dirawat, dan hemat biaya operasional.
L300 tersedia dalam dua pilihan mesin: bensin dan diesel. Untuk versi minibus, mobil ini biasanya dibangun oleh karoseri lokal di atas sasis bus L300.
BACA JUGA:Bukan Xpander EV! Inilah Mitsubishi Airtrek EV, SUV Listrik Keren yang Hanya Sebentar di Pasaran
Tersedia dua model sasis: standar dan long wheel base (LWB).
Versi standar mampu menampung sekitar 8 penumpang, sedangkan versi LWB bisa membawa hingga 15 orang.
Namun, bila difungsikan sebagai mobil travel eksekutif, kapasitasnya biasanya dikurangi menjadi 8–10 orang demi kenyamanan.
Tak heran, L300 menjadi pesaing Toyota Hiace Commuter dalam beberapa tahun ke belakang, meski kalah dalam hal fitur dan kenyamanan.
L300 punya keunggulan utama yang membuatnya tetap digemari hingga kini: keandalan di medan berat, terutama di kawasan perbukitan.
Lihat saja angkot jurusan Bogor–Sukabumi atau Batu–Ngantang–Kasembon di Malang, sebagian besar masih menggunakan L300 sebagai armada utama.
Kemampuan ini tidak lepas dari mesin diesel legendaris 4D56 SOHC 2.477 cc yang menghasilkan tenaga 74 PS dan torsi 133,4 Nm pada 2.500 rpm.
Mesin ini dikenal bandel, torsi besar sejak putaran rendah, dan masih digunakan hingga kini pada mobil sekelas Mitsubishi Pajero Sport.
Tangki bahan bakarnya berkapasitas 47 liter, cukup untuk menjangkau rute antarkota tanpa perlu sering mengisi ulang.