Anak dengan Autisme Butuh Dukungan Sesuai Tingkat Keparahan

Ilustrasi anak autis.-Foto : ANTARA -

Pada autisme, kata dia, selain defisit komunikasi verbal dan non verbal, anak juga mengalami kesulitan memproses informasi, bahasa dan instruksi dan mengalami gangguan eksekutif atau dalam melakukan sesuatu misalnya mengerjakan pekerjaan rumah (PR) yang terdiri dari beberapa langkah mengerjakan PR itu.

Menurutnya, fungsi eksekutif itu tidak semua orang, terutama anak dengan autisme memiliki cara pikir untuk dapat mengerjakan PR yang dimulai dari beberapa langkah itu.

BACA JUGA:Teknologi Bayi Tabung Indonesia Tidak Kalah dengan Negara Maju

BACA JUGA:Bawang Bombay: Bumbu Multiguna yang Memperkaya Rasa dan Kesehatan

Anak juga kerap mengalami gangguan input sensorik atau merasakan sesuatu dari lingkungan, misalnya suara dari seseorang, gambar di layar dan lainnya dengan memilah dan merasakan sensorik mana yang patut mendapat perhatian.

“Jadi dia tidak tahu di antara stimulus mana yang harus direspons, itu dia tidak bisa memilahnya,” jelasnya.

Gangguan lain yang dialami adalah anak terlihat kurang terampil, memikirkan atau terobsesi dengan satu hal dia akan cenderung memikirkan satu hal yang sama.

Hingga kini, menurutnya, penyebab secara pasti autisme belum diketahui secara jelas atau multifaktoral kompleks serta terjadi karena faktor interaksi antara faktor genetik dan lingkungan. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan