Darman Tewas Tragis Dikeroyok Dua Beranak : Diduga Dipicu Masalah Ini !

Jasad Darman divisum di RS BARI Palembang sebelum dikebumikan.-Foto : Romi-
“Korban memukul pelaku Mendra terlebih dahulu, dan dipukul balik. Saat itu juga pelaku Rio keluar dari rumah dan ikut melakukan pengeroyokan terhadap korban,” kata Harryo.
Saat situasi semakin memanas, pelaku Mendra disebut mengambil pisau yang berada di belakang pintu rumahnya, lalu menikam korban beberapa kali.
BACA JUGA:Kembali Beraksi, Residivis Pencuri Kepergok Pemilik Rumah: Nyaris Jadi Bulan-Bulanan Massa
BACA JUGA:Gas Bocor, 5 Bedeng di Palembang Tinggal Puing
Merasa nyawanya terancam, korban mencoba melarikan diri ke arah sawah yang berada tidak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP).
Namun pelarian Darman terhenti saat kedua pelaku mengejarnya dan kembali melakukan serangan brutal.
Rio, yang saat itu membawa sebilah pedang, ikut menusuk dan menebas korban yang sudah dalam kondisi lemah.
“Korban sudah mencoba menyelamatkan diri, tapi tetap dikejar dan akhirnya dikeroyok hingga tewas di sawah,” jelas Kapolrestabes.
Tubuh korban ditemukan bersimbah darah oleh warga yang mendengar keributan dan teriakan minta tolong. Warga yang panik segera melaporkan kejadian tersebut ke aparat kepolisian.
Menindaklanjuti laporan warga, aparat dari Polsek Kertapati yang dipimpin langsung oleh Kapolsek beserta jajaran Reskrim segera menyisir wilayah sekitar.
Tak butuh waktu lama, kedua pelaku berhasil diringkus di kediaman mereka, tak lama setelah insiden berdarah itu terjadi.
Dalam penangkapan tersebut, petugas juga berhasil mengamankan dua barang bukti utama, yakni pisau dan pedang yang diduga kuat digunakan oleh kedua pelaku untuk menghabisi nyawa korban.
“Keduanya kini telah diamankan di Polsek Kertapati untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Kami jerat dengan Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan yang menyebabkan kematian, dengan ancaman hukuman maksimal 9 tahun penjara,” kata AKBP Andrie Setiawan, Kasat Reskrim Polrestabes Palembang.
Kematian tragis Darman menyisakan duka mendalam bagi keluarganya. Istri korban yang histeris di rumah duka menyebut tidak menyangka bahwa suaminya tak akan pulang setelah berusaha membela anak mereka.
“Dia cuma mau menanyakan kenapa anak kami dijitak, kok malah diperlakukan seperti binatang,” ucapnya sambil menangis.