Belajar dari Film “Komang” : Ketika Tujuan Menjadi Kekuatan untuk Terus Berjuang

Film Komang mengajarkan kita bahwa tujuan bisa menjadi kekuatan terbesar untuk terus melangkah-foto:Istimewa-
LIFESTYLE,KORANPALPOS.COM – Film Komang bukan hanya sebuah karya sinematik, tetapi juga sebuah cermin perjuangan dan harapan yang menyentuh hati banyak penonton.
Disutradarai oleh Bayu Prihantoro Filemon, film ini telah sukses mengangkat kisah sederhana namun penuh makna yang bisa dirasakan oleh siapa saja yang pernah merasa kehilangan, berjuang, dan berharap.
Dibintangi oleh aktris berbakat Gita Novalista, Komang bercerita tentang seorang ibu yang kehilangan anak semata wayangnya bernama Komang.
BACA JUGA:Bunga Tulip: Keindahan yang Memesona dari Alam
BACA JUGA:Nokia C32 Tawarkan Desain Elegan dan Android 13 dengan Harga Terjangkau
Tragedi ini terjadi akibat kekerasan yang masih kerap terjadi di masyarakat. Namun alih-alih larut dalam duka, sang ibu justru memulai perjalanan panjang mencari keadilan, dengan penuh tekad dan semangat.
Film ini tidak hanya menggambarkan luka dan penderitaan, tetapi juga memperlihatkan bagaimana sebuah tujuan—yakni keadilan untuk sang anak dapat menjadi bahan bakar paling kuat untuk terus bergerak maju.
Melalui karakter ibu Komang, kita diajak menyelami arti perjuangan yang sebenarnya, bahwa ketika seseorang memiliki tujuan, sekecil apa pun harapannya, ia pasti akan mengusahakannya.
BACA JUGA:Nokia C12 Pro Ponsel Entry-Level Tangguh dengan Baterai Lepas-Pasang
BACA JUGA:POCO M7 Pro 5G Resmi Hadir 7 April 2025 : Tawarkan Performa Maksimal untuk Gaming dan Hiburan !
Pesan moral utama dari film ini sangat relevan dengan kehidupan banyak orang. Tidak sedikit dari kita yang pernah merasa ingin menyerah ketika menghadapi cobaan berat.
Namun Komang mengajarkan bahwa dalam gelap sekalipun, sebuah tujuan bisa menjadi cahaya yang menuntun langkah kita.
Sang ibu dalam film tidak memiliki kekuasaan, uang, atau pengaruh. Tapi yang ia miliki adalah cinta, tekad, dan tujuan. Dan itu cukup untuk membuatnya melangkah, menghadapi ketidakadilan, dan menantang sistem.
Film ini menjadi bukti bahwa keberanian bukan tentang tidak merasa takut, tetapi tentang tetap berjalan meski dalam ketakutan.