Bubur Suro : Sajian Tradisional Sarat Makna di Bulan Muharram
BACA JUGA:Keripik Emping Melinjo Pedas, Camilan Gurih dan Renyah yang Wajib Ada Saat Lebaran
Bubur Suro dibuat dengan bahan utama beras yang dimasak hingga lembut, mirip dengan bubur pada umumnya.
Namun, yang membedakannya adalah tambahan berbagai rempah dan lauk khas, seperti:
Santan, untuk memberikan rasa gurih yang khas
Daun salam dan serai, sebagai penyedap alami
Kunyit, yang memberikan warna kuning keemasan
Kacang hijau dan jagung, yang melambangkan kesuburan
Telur rebus, sebagai simbol kehidupan
Tempe dan tahu goreng, sebagai pelengkap yang menambah cita rasa
Emping atau kerupuk, untuk tekstur renyah
Sambal dan bawang goreng, sebagai penyedap tambahan
Pembuatan Bubur Suro cukup sederhana. Beras dimasak dengan santan dan rempah-rempah hingga menjadi bubur yang kental.
Setelah matang, bubur biasanya disajikan dalam piring atau mangkuk dengan berbagai lauk pendamping yang melambangkan harapan dan doa baik untuk kehidupan yang lebih baik di tahun baru Islam.
Pembuatan dan pembagian Bubur Suro tidak hanya menjadi kegiatan kuliner, tetapi juga bagian dari tradisi keagamaan yang diwariskan turun-temurun.
Di beberapa daerah di Indonesia, seperti Yogyakarta dan Surakarta, masyarakat menggelar acara kenduri Bubur Suro yang melibatkan keluarga besar dan masyarakat sekitar.