Bubur Suro : Sajian Tradisional Sarat Makna di Bulan Muharram

Bubur Suro: Lebih dari Sekadar Makanan, Simbol Syukur di Bulan Muharram-foto:[email protected]

BACA JUGA:Keripik Emping Melinjo Pedas, Camilan Gurih dan Renyah yang Wajib Ada Saat Lebaran

Bubur Suro dibuat dengan bahan utama beras yang dimasak hingga lembut, mirip dengan bubur pada umumnya.

Namun, yang membedakannya adalah tambahan berbagai rempah dan lauk khas, seperti:

Santan, untuk memberikan rasa gurih yang khas

Daun salam dan serai, sebagai penyedap alami

Kunyit, yang memberikan warna kuning keemasan

Kacang hijau dan jagung, yang melambangkan kesuburan

Telur rebus, sebagai simbol kehidupan

Tempe dan tahu goreng, sebagai pelengkap yang menambah cita rasa

Emping atau kerupuk, untuk tekstur renyah

Sambal dan bawang goreng, sebagai penyedap tambahan

Pembuatan Bubur Suro cukup sederhana. Beras dimasak dengan santan dan rempah-rempah hingga menjadi bubur yang kental.

Setelah matang, bubur biasanya disajikan dalam piring atau mangkuk dengan berbagai lauk pendamping yang melambangkan harapan dan doa baik untuk kehidupan yang lebih baik di tahun baru Islam.

Pembuatan dan pembagian Bubur Suro tidak hanya menjadi kegiatan kuliner, tetapi juga bagian dari tradisi keagamaan yang diwariskan turun-temurun.

Di beberapa daerah di Indonesia, seperti Yogyakarta dan Surakarta, masyarakat menggelar acara kenduri Bubur Suro yang melibatkan keluarga besar dan masyarakat sekitar.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan