Bisa Jadi 'Kartu Mati'

Dr. Tarech Rasyid, Akademisi--

PENUNJUKAN Gibran Rakabuming Raka menjadi Bacawapres mendampingi Bacapres Prabowo Subianto menimbulkan polemik terkait politik dinasti. 

Hal ini menjadi perhatian semua termasuk Akademisi, Dr Tarech Rasyid MSi. 

Menurutnya, penunjukan Gibran Rakabuming sebagai Calon Wakil Presiden yang akan mendampingi Calon Presiden, Prabowo Subianto, maka hal ini menjadi sosok "Anak Muda Pembohong". Ini yang menjadi "kartu mati" dalam meraup suara kaum muda, baik generasi milenial maupun generasi Z.

"Sebagaimana kita ketahui dalam Pilpres Tahun 2024, dominasi suara kaum muda cukup menonjol. Berdasarkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) tercatat sebesar 204.807.222  pemilih. Dari jumlah pemilih ini, generasi milenial sebesar 66,8 juta pemilih, dan generasi z sebanyak 46,8 juta pemilih, " ujar Tarech, Selasa (24/10). 

BACA JUGA:LAPSUS : Dinasti Politik atau Mewakili Milenia ?

Dari mata pilih generasi milenial dan generasi Z tersebut lanjut Tarech, tentu akan menolak untuk memilih wakil presiden yang pembohong.

Sebab, baik generasi milenial maupun generasi Z adalah generasi yang sangat akrab dengan handphone android yang setiap saat mereka akan berinteraksi dengan ragam media sosial. Yang tentunya mereka akan memperoleh berita tentang kebohongan Gibran.

"Kebohongan Gibran tampak pada pernyataannya bahwa dirinya tetap akan tegak lurus dengan kebijakan PDIP dan Megawati Soekarno Putri. Pernyataan ini menepis bahwa dirinya bakal Cawapres Prabowo Subianto, " tandasnya. 

Selain kebohongan kata Tarech, Gibran  juga menyakinkan masyarakat bahwa dirinya tidak akan menjadi Cawapres yang harus melengkapi persyaratan diantaranya SKCK dan ternyata Gibran bilang bahwa dirinya tidak membuat SKCK, ternyata ia membuat SKCK untuk memenuhi persyaratan sebagai Cawapres pasangan Ketua Partai Gerindra. 

"Dari kebohongan Gibran di atas, maka ia menjelma sosok pemimpin anak muda yang tidak memiliki integritas dan konsistensi. Karakter ini tentu tidak disukai oleh generasi milenial dan generasi Z. Sebab, anak muda yang akrab dengan dunia digital itu tentu tak menghendaki anak muda yang tak memiliki karakter integritas dan konsistensi, " ucapnya.

Tentu generasi milenial dan generasi Z ini kata Tarech, akan memberikan suaranya kepada Capres Anies Baswedan yang telah teruji integritas, konsistensi dan kompetensinya.

Karena itu, Gibran sebagai Cawapres Prabowo Subianto merupakan titik lemah yang semula digadang-gadangkan sebagai representasi kaum muda milenial atau generasi Z. 

"Jika Cawapres Gibran dilihat dari kualitas, tentu sangat jauh pengalaman politik dan visi politiknya. Hal ini bukan berarti merendahkan kaum muda, namun jejak digitalnya dalam pemikiran-pemikiran permasalahan bangsa, juga wawasan politik internasionalnya sungguh masih jauh untuk tidak mengatakan masih hijau, " terangnya. 

Terbentangnya karpet merah untuk Gibran masih kata Tarech,  tidak luput dari keputusan MK yang mendapat kritikan tajam dari berbagai elemen masyarakat.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan