Harga Pangan Rabu 12 Februari 2025 : Bawang Merah Rp43.850/Kg, Cabai Rawit Rp66.350 per Kilogram !

Reporter: Echi |

Editor: Zen Kito |

Rabu , 12 Feb 2025 - 13:44

Salah satu sorotan utama adalah Harga bawang merah yang tercatat mencapai Rp43.850 per kilogram dan cabai rawit merah melonjak Rp66.350 per kilogram. -Foto : Dokumen Palpos-

harga pangan rabu 12 februari 2025 : bawang merah rp43.850/kg, cabai rawit rp66.350 per kilogram !                            koranpalpos.com - pusat informasi harga pangan strategis (pihps) nasional yang dikelola bank indonesia merilis data terbaru mengenai harga berbagai komoditas pangan strategis di indonesia.
berdasarkan pantauan pada rabu, pukul 10.00 wib, terjadi fluktuasi harga pada beberapa komoditas utama di pasar ritel nasional.
salah satu sorotan utama adalah harga bawang merah yang tercatat mencapai rp43.850 per kilogram.
baca juga:harga pangan selasa 11 februari 2025 : cabai rawit merah melonjak tajam tembus rp67.750 per kilogram ! 
baca juga:harga pangan senin 10 februari 2025 : bawang merah tembus di angka rp38.100 per kilogram !
sementara itu, harga cabai rawit merah melonjak signifikan menjadi rp66.350 per kilogram.
kenaikan harga ini menjadi perhatian masyarakat karena kedua komoditas tersebut merupakan bahan pokok penting dalam berbagai masakan sehari-hari.
selain bawang merah dan cabai rawit merah, pihps juga mencatat perubahan harga pada sejumlah komoditas pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional:
baca juga:harga pangan minggu 9 februari 2025 : bawang merah rp37.350/kg, telur ayam rp29.950/kg !
baca juga:harga pangan terkini, 7 februari 2025: cabai rawit merah sentuh rp55.000/kg, bawang merah rp32.950/kg
bawang putih: rp48.800 per kg
cabai merah besar: rp78.000 per kg
cabai merah keriting: rp61.600 per kg
baca juga:harga pangan 3 februari 2025 : daging sapi tembus rp143.750/kg, cabai rawit rp58.700/kg !
baca juga:harga pangan 1 februari 2025 : bawang merah rp39.000, cabai rawit rp69.250 per kilogram ! 
cabai rawit hijau: rp60.550 per kg
untuk komoditas beras, yang menjadi kebutuhan pokok utama masyarakat, harga juga menunjukkan variasi berdasarkan kualitasnya:
beras kualitas bawah i: rp14.500 per kg
baca juga:harga pangan 31 januari 2025 : cabe rawit tembus rp63.650 per kilogram, harga beras masih stabil !
baca juga:harga pangan 30 januari 2025 : bawang merah tembus rp45.000 per kilogram !
beras kualitas bawah ii: rp13.800 per kg
beras kualitas medium i: rp15.500 per kg
beras kualitas medium ii: rp15.500 per kg
beras kualitas super i: rp16.750 per kg
beras kualitas super ii: rp17.000 per kg
fluktuasi harga beras ini menunjukkan adanya tekanan di pasar, terutama menjelang bulan-bulan yang biasanya mengalami peningkatan konsumsi, seperti menjelang ramadan.
sementara itu, untuk komoditas daging dan produk hewani, harga yang tercatat di pihps adalah sebagai berikut:
daging ayam ras segar: rp35.000 per kg
daging sapi kualitas i: rp136.950 per kg
daging sapi kualitas ii: rp130.450 per kg
telur ayam ras: rp32.800 per kg
harga daging sapi yang masih berada di atas rp130.000 per kg menunjukkan stabilitas harga di tingkat yang cukup tinggi, yang mungkin dipengaruhi oleh faktor pasokan dan distribusi.
kenaikan harga juga terjadi pada produk olahan seperti gula pasir dan minyak goreng:
gula pasir kualitas premium: rp21.300 per kg
gula pasir lokal: rp19.350 per kg
minyak goreng curah: rp19.450 per kg
minyak goreng kemasan bermerek i: rp23.900 per kg
minyak goreng kemasan bermerek ii: rp23.100 per kg
harga minyak goreng kemasan yang masih tinggi menjadi perhatian, terutama setelah pemerintah sebelumnya mengeluarkan kebijakan stabilisasi harga minyak goreng untuk menjaga daya beli masyarakat.
fluktuasi harga pangan ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kondisi cuaca, biaya distribusi, dan ketersediaan stok di pasar.
musim hujan yang melanda beberapa daerah penghasil komoditas seperti cabai dan bawang merah turut memengaruhi pasokan dan kualitas hasil panen, yang berdampak langsung pada harga di pasar.
selain itu, faktor distribusi juga memainkan peran penting.
gangguan dalam rantai pasok akibat infrastruktur yang kurang memadai atau keterbatasan armada pengangkutan dapat menyebabkan lonjakan harga, terutama di wilayah-wilayah yang jauh dari pusat produksi.
pemerintah melalui kementerian perdagangan dan badan pangan nasional terus memantau perkembangan harga pangan strategis ini.
sejumlah langkah telah diambil untuk mengendalikan harga, termasuk operasi pasar, subsidi distribusi, dan penguatan cadangan pangan nasional.
direktur jenderal perdagangan dalam negeri kementerian perdagangan, ahmad santoso, menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan kelancaran distribusi pangan.
"kami berupaya menjaga stabilitas harga dengan mengoptimalkan distribusi dan menambah pasokan di pasar-pasar strategis," ujarnya.
pemerintah juga mendorong kerja sama dengan para petani, distributor, dan pelaku usaha untuk memastikan tidak ada penimbunan barang yang dapat memperparah kenaikan harga.
kenaikan harga pangan ini berdampak langsung pada daya beli masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah yang sangat bergantung pada harga kebutuhan pokok.
pedagang kecil dan pelaku usaha kuliner juga merasakan dampak signifikan karena mereka harus menyesuaikan harga jual produk mereka.
siti rahma, seorang pedagang sayur di pasar senen, jakarta, mengeluhkan tingginya harga cabai rawit merah.
"harga cabai sekarang naik banget. biasanya saya beli rp40 ribu per kilo, sekarang hampir rp70 ribu. susah juga mau naikin harga ke pelanggan karena mereka pasti protes," ujarnya.
di sisi lain, konsumen rumah tangga juga harus pintar-pintar mengatur anggaran belanja mereka.
hendra, seorang karyawan swasta di jakarta selatan, mengaku terpaksa mengurangi pembelian bahan makanan tertentu karena harga yang terus merangkak naik.
"biasanya saya beli cabai dan bawang agak banyak untuk stok seminggu, sekarang beli secukupnya saja karena mahal," katanya.
untuk menghadapi kondisi ini, ada beberapa strategi yang bisa diterapkan oleh masyarakat:
diversifikasi bahan makanan: mengganti bahan makanan yang harganya melonjak dengan alternatif yang lebih terjangkau.
belanja di pasar tradisional: harga di pasar tradisional cenderung lebih murah dibandingkan di supermarket.
membeli dalam jumlah besar: membeli dalam jumlah besar bisa mendapatkan harga grosir yang lebih murah, terutama untuk kebutuhan pokok.
mengelola stok di rumah: mengelola stok bahan makanan dengan baik untuk menghindari pemborosan dan memastikan ketersediaan pangan di rumah.
pengamat ekonomi dari institute for development of economics and finance (indef), dr. budi santosa, memprediksi bahwa fluktuasi harga pangan masih akan berlanjut dalam beberapa bulan ke depan, terutama menjelang bulan ramadan dan idul fitri.
"permintaan yang meningkat secara musiman akan menjadi faktor pendorong kenaikan harga, terutama untuk komoditas seperti daging, beras, dan minyak goreng," ujarnya.
namun, ia juga optimistis bahwa dengan kebijakan yang tepat, pemerintah dapat mengendalikan inflasi pangan.
"penting untuk menjaga keseimbangan antara pasokan dan permintaan, serta memastikan distribusi berjalan lancar hingga ke pelosok daerah," tambahnya.
kenaikan harga pangan seperti bawang merah, cabai rawit, dan komoditas lainnya menjadi tantangan yang harus dihadapi bersama, baik oleh pemerintah, pelaku usaha, maupun masyarakat.
dengan kerja sama yang solid, diharapkan stabilitas harga pangan dapat terjaga, sehingga tidak terlalu membebani masyarakat.
pemerintah terus berkomitmen untuk memantau perkembangan harga secara rutin dan mengambil langkah-langkah strategis untuk menekan gejolak harga di pasar.
sementara itu, masyarakat diimbau untuk tetap bijak dalam mengelola pengeluaran dan beradaptasi dengan kondisi pasar yang dinamis.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Palembang Pos 12 Februari 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan