Nilai Tukar Rupiah Selasa 11 Februari 2024 : Menguat Tipis Menjadi Rp16.357 per Dolar AS !

Nilai tukar rupiah (kurs) pada pembukaan perdagangan Selasa di Jakarta mencatat penguatan tipis sebesar satu poin menjadi Rp16.357 per dolar Amerika Serikat-Foto : Dokumen Palpos-

BACA JUGA:Update ! Kurs Rupiah 16 Desember 2024 : Melemah 16 Poin Menjadi Rp16.025

"Sementara Jepang optimis akan dibebaskan dari tarif ini pasca pembicaraan Perdana Menteri Jepang, Ishiba, dengan Trump, namun ketidakpastian masih menyelimuti pasar," jelasnya.

Selain faktor kebijakan tarif AS, penguatan dolar AS juga didorong oleh antisipasi pasar terhadap pidato Gubernur The Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell, dalam testimoni yang dijadwalkan malam ini.

"Seperti halnya beberapa pejabat The Fed lainnya, Powell diperkirakan akan memberikan pernyataan hawkish karena kekhawatiran inflasi yang dipicu oleh kebijakan tarif Trump," ungkap Lukman.

BACA JUGA:Update ! Kurs Rupiah 3 Desember 2024 : Melemah 34 Poin Menjadi Rp15.940 per Dolar AS

BACA JUGA:Update ! Kurs Rupiah 11 November 2024 : Menguat 14 Poin Menjadi Rp15.672 per dolar AS

Dari sisi domestik, kondisi perekonomian Indonesia dinilai masih menghadapi tantangan.

Meski demikian, Lukman menilai bahwa peningkatan cadangan devisa Indonesia dapat menjadi penopang stabilitas rupiah.

"Cadangan devisa yang meningkat, dan diperkirakan akan terus naik seiring implementasi Peraturan Pemerintah (PP) tentang Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA), dapat membantu menahan gejolak rupiah," katanya.

PP tentang DHE SDA ini mewajibkan para eksportir untuk menempatkan devisa hasil ekspor mereka di perbankan dalam negeri, sehingga diharapkan dapat meningkatkan likuiditas valas di pasar domestik dan menstabilkan nilai tukar rupiah.

Dengan dukungan kebijakan ini, rupiah diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Rp16.300 hingga Rp16.400 per dolar AS.

Meski demikian, Lukman mengingatkan bahwa volatilitas pasar global tetap menjadi faktor risiko utama.

"Ketidakpastian global, termasuk perkembangan kebijakan moneter AS, ketegangan perdagangan internasional, serta dinamika harga komoditas, masih menjadi tantangan bagi stabilitas nilai tukar rupiah," jelasnya.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia terus memantau perkembangan ini dan siap mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas ekonomi.

Bank Indonesia, misalnya, tetap berkomitmen untuk melakukan intervensi di pasar valas dan pasar surat berharga negara jika diperlukan, guna menjaga stabilitas rupiah.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan