HPN di Era Digital, ‘Media Instan’ dan Pentingnya Literasi Digital

Ilusrasi HPN.-Foto: Istimewa-
Itulah yang disebut konvergensi media, yang jika diberi sentuhan kreasi/inovasi akan bisa "menang".
Secara teknis, media pun harus menjadi platform di perangkat seluler, lalu secara konten harus masuk ke jalur sebaran medsos lewat YouTube.
Juga harus memperhatikan informasi yang viral tapi produksi tetap melalui kaidah jurnalistik sebagai keunggulan yang tetap menjadi andalan.
Faktanya, dalam 3-4 tahun terakhir, masyarakat yang terpapar medsos pun mulai mencari informasi yang benar, sehingga media daring yang menomersatukan akurasi pun mulai berkembang, meski ada masalah dalam bisnis.
Secara bisnis, pengunduh media daring umumnya cuma mau gratis dan menghindari iklan.
Selain itu, ada kompetisi dengan 1.500 media daring terverifikasi dan ada 15.500-an yang tak terverifikasi.
Masalah lain, kue bisnis sekarang ada pada pemerintahan atau APBN/APBD serta algoritma Google, sehingga ada tantangan independensi.
Namun, masalah atau tantangan pers di era digital itu justru dapat menjadi pekerjaan rumah untuk berbenah dan maju secara kualitas serta bertekad mencegah plagiasi dan hoaks.
Ya, masalah dan tantangan yang ada itu justru dapat menjadi peluang untuk menguatkan literasi pada masyarakat masyarakat, pemerintah dan "penguasa" platform digital, seperti Google yang kini mulai berbenah dalam kualitas serta mencegah informasi palsu.
Literasi digital menjadi tantangan terbesar era digital, karena masyarakat penghuni dunia digital yang ada saat ini masih mayoritas dari generasi non-digital, tapi tantangan ini bisa menjadi peluang untuk mengampanyekan akurasi atau kebenaran fakta melalui literasi dalam rubrik "Cek Fakta", kajian "Kesalehan Digital", dan sebagainya.
Selain literasi, gempuran algoritma dari Google sebagai platform digital yang "mengatur" narasi global perlu diajak kerja sama untuk "bisnis bersama" (publisher right), sekaligus mendorong pemerintah membuat regulasi untuk mengatur "media instan" yang bersifat penertiban, bukan menunggu pelaporan saja.