Mengenal Ikan Seluang : Harta Karun Perairan Sungai Musi yang Perlu Dilestarikan !
![](https://palpos.bacakoran.co/upload/f62d3ecd1d4a03cbf889ce72726624b9.jpg)
Ikan seluang, yang juga dikenal sebagai ikan seluang bakau atau ikan seluang air tawar, merupakan salah satu spesies ikan yang hidup di perairan Sungai Musi-Foto : Dokumen Palpos-
BACA JUGA:Asal Usul Ikan Betok : Ikan Tangguh yang Bisa Bernapas di Daratan dan Kaya Manfaat Gizi !
Kehadiran mangrove sebagai habitat pendukung menunjukkan pentingnya ekosistem pesisir dalam menjaga kelangsungan hidup ikan seluang.
Ikan seluang memiliki ukuran tubuh yang relatif kecil, dengan panjang sekitar 5 hingga 10 sentimeter.
Tubuhnya ramping dengan sirip punggung yang terletak di bagian tengah tubuh serta sirip ekor yang membulat.
BACA JUGA:Asal Usul dan Legenda Ikan Gabus : Predator Air Tawar yang Kaya Manfaat dan Penuh Cerita !
BACA JUGA:2 Kabupaten Penghasil Ikan Patin Terbesar di Sumatera Selatan : Bukan Musi Rawas !
Warna tubuhnya bervariasi, mulai dari cokelat keabu-abuan hingga hijau keemasan, yang membantu mereka menyamarkan diri di lingkungan berlumpur dan berakar.
Sebagai pemakan omnivora, ikan seluang memiliki diet yang beragam. Mereka memakan serangga air, krustasea kecil, moluska, alga, dan detritus organik.
Pola makan ini menunjukkan perannya yang signifikan dalam menjaga keseimbangan ekosistem, terutama dalam mengatur populasi serangga dan organisme kecil lainnya di ekosistem mangrove dan tambak.
Ikan seluang memiliki peran penting dalam ekosistem pesisir.
Selain sebagai bagian dari rantai makanan, mereka membantu mengendalikan populasi serangga dan organisme kecil lainnya.
Kehadiran mereka juga menjadi indikator kesehatan ekosistem, karena perubahan populasi ikan ini dapat mencerminkan kondisi lingkungan sekitar.
Dari segi ekonomi, ikan seluang memiliki nilai sebagai ikan tangkapan yang menjadi sumber pangan bagi masyarakat lokal.
Di beberapa daerah, ikan ini diolah menjadi berbagai hidangan tradisional, seperti ikan goreng kering atau ikan asin.
Namun, pemanfaatannya masih bergantung pada hasil tangkapan alam, karena hingga saat ini belum ada upaya domestikasi atau budidaya secara komersial.