Tragedi di Banyuasin : Petani Bacok Bos Koperasi hingga Tewas, Motifnya Mengejutkan !
Tersangka pembacokan bos koperasi (duduk) diamankan di Mapolsek Pulau Rimau-Foto : Dokumen Palpos-
BACA JUGA:Mencekam ! Pasutri di Banyuasin Dirampok, Uang Rp80 Juta dan Emas Raib
Serangan brutal tersebut membuat korban terkapar bersimbah darah di tempat kejadian. Warga sekitar yang melihat kejadian tersebut segera melapor ke pihak kepolisian.
Setelah melakukan aksinya, Darwansah melarikan diri ke arah kebun sawit di Desa Wana Mukti untuk bersembunyi.
Pelariannya tidak berlangsung lama karena tim opsnal Polsek Pulau Rimau bergerak cepat setelah menerima laporan dari warga.
BACA JUGA:Ayah Tiri Tega Mencabuli Anak Berumur 9 Tahun : Begini Kronologisnya !
BACA JUGA:Puluhan Kios di Pasar Pagi Betung Terbakar : Petugas Damkar Berjuang Memadamkan Api !
Berbekal informasi dari saksi mata dan jejak pelarian pelaku, polisi berhasil meringkus Darwansah sekitar dua jam setelah kejadian.
"Pelaku sudah kita amankan dan telah dibawa ke Mapolres Banyuasin," ungkap Kapolres Banyuasin, AKBP Ruri Prastowo SIK, melalui Kapolsek Pulau Rimau IPTU Yusri Meriansyah SH, Rabu (5/2) malam.
Dalam operasi penangkapan tersebut, polisi juga berhasil mengamankan barang bukti berupa sebilah parang yang digunakan pelaku untuk menganiaya korban, serta beberapa barang milik korban seperti topi dan pakaian yang berlumuran darah.
Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, motif pembacokan ini diduga kuat karena persoalan pribadi yang berakar pada hubungan antara pelaku dan korban.
Menurut keterangan warga setempat, Darwansah dan Zaini memang sudah lama saling kenal karena keduanya berasal dari kecamatan yang sama.
Meski demikian, hubungan mereka diketahui tidak selalu harmonis.
"Mereka sering berselisih paham, terutama terkait urusan koperasi tempat korban bekerja. Ada beberapa ketidaksepahaman soal pembagian hasil dan pengelolaan keuangan yang sempat membuat pelaku merasa dirugikan," kata seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Namun, polisi belum memastikan apakah masalah koperasi tersebut menjadi motif utama.
"Kami masih mendalami keterangan dari pelaku dan saksi-saksi. Semua kemungkinan sedang kami telusuri," ujar IPTU Yusri.