Cakue : Jajanan Tradisional yang Tetap Eksis di Tengah Serbuan Kuliner Modern
Renyah di luar, lembut di dalam. Kamu tim cakue polos atau pakai saus cocolan-foto:instagram@filanigunady-
Cakue tidak hanya menjadi favorit bagi penikmat kuliner, tetapi juga memberi peluang ekonomi bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM).
Penjual cakue keliling dan pedagang kaki lima di berbagai kota di Indonesia merasakan dampak positif dari popularitas jajanan ini.
Dengan bahan yang relatif murah dan mudah didapatkan, keuntungan dari menjual cakue cukup menjanjikan.
Tidak sedikit pula pedagang cakue yang telah berjualan selama puluhan tahun dan menjadi saksi bagaimana jajanan ini tetap dicintai dari generasi ke generasi.
Sebagai bagian dari kuliner tradisional Indonesia yang terinspirasi dari budaya Tionghoa, cakue menjadi simbol keberagaman dan akulturasi budaya.
Melestarikan cakue berarti turut menjaga warisan kuliner yang kaya dan penuh cerita.
Di tengah modernisasi, penting bagi masyarakat untuk tetap mendukung jajanan tradisional seperti cakue.
Dengan begitu, generasi mendatang masih bisa menikmati jajanan yang tak hanya lezat, tetapi juga memiliki nilai sejarah dan budaya yang mendalam.*