Heboh Lagi ! Video WBP Lapas Tanjung Raja Diduga Konsumsi Narkoba Kembali Viral

Video pertama berdurasi 22 detik menunjukkan seorang tahanan membelakangi kamera sambil berjoget dengan gaya geleng-geleng kepala mengikuti irama musik remix ala DJ.

Video kedua berdurasi 50 detik memperlihatkan tiga tahanan tanpa mengenakan baju, berjoget bersama mengikuti musik remix yang sama.

Kedua video tersebut menuai kontroversi, dengan banyak yang mempertanyakan bagaimana aktivitas tersebut bisa dilakukan di dalam fasilitas yang seharusnya diawasi ketat.

Kejadian-kejadian ini memunculkan kekhawatiran serius tentang lemahnya pengawasan di dalam lembaga pemasyarakatan.

Banyak pihak menduga adanya kelalaian atau bahkan keterlibatan oknum tertentu yang memungkinkan masuknya barang terlarang seperti narkoba ke dalam lapas.

Kasus viral ini seharusnya menjadi momentum bagi pihak terkait untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengelolaan lapas.

Beberapa langkah yang direkomendasikan oleh pengamat antara lain:

1. Peningkatan Pengawasan: Melibatkan teknologi seperti CCTV dengan sistem pemantauan real-time untuk meminimalkan aktivitas mencurigakan.

2. Inspeksi Rutin: Pemeriksaan mendadak terhadap tahanan dan area lapas untuk memastikan tidak ada barang terlarang yang masuk.

3. Peningkatan Sanksi: Memberikan hukuman tegas kepada WBP yang terbukti melanggar aturan, serta menindak petugas yang terlibat dalam kelalaian atau penyelundupan.

Untuk memulihkan kepercayaan publik, pihak Lapas Kelas IIA Tanjung Raja perlu memberikan klarifikasi resmi terkait kejadian ini.

Selain itu, langkah-langkah konkret dalam meningkatkan pengawasan dan pencegahan kasus serupa harus segera dilakukan.

Masyarakat berharap kasus ini tidak hanya berhenti pada perbincangan di media sosial, tetapi juga diusut tuntas untuk memastikan bahwa lembaga pemasyarakatan benar-benar menjalankan fungsinya sebagai tempat pembinaan, bukan tempat penyalahgunaan.

Hingga artikel ini ditulis, video viral tersebut masih terus menjadi perbincangan hangat di berbagai platform media sosial, memicu perhatian luas dan tuntutan untuk perubahan nyata dalam sistem pemasyarakatan di Indonesia.