Sekolah Disarankan Terapkan Sistem Pelaporan Perundungan Secara Bijak

Siswa membawa poster kampanye penghentian perundungan di sekolah.-Foto : ANTARA -

Sani juga menyampaikan pentingnya pelaksanaan sosialisasi pencegahan perundungan secara berkelanjutan.

"Sosialisasi stop bullying di dalam program sekolah harus ada, dan diulang-ulang," katanya.

BACA JUGA:Bunga-Bunga yang Harum Semerbak: Bahan Dasar Parfum Terbaik

BACA JUGA:Daun Kucing Galak : Potensi Herbal Alami dengan Manfaat Luar Biasa

Psikolog anak, remaja dan keluarga Sani Budiantini S.Psi, Psi menyampaikan beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk membantu pemulihan trauma anak yang menjadi korban perundungan di lingkungan sekolah.

Direktur Lembaga Psikologi Daya Insan itu mengemukakan bahwa ada kalanya orang tua perlu memindahkan anak yang menjadi korban perundungan ke sekolah yang dinilai aman.

"Ada kalanya juga memang anak itu harus pindah sekolah, si korban gitu ya," katanya saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Sabtu.

"Karena trauma tadi, yang berkepanjangan, yang menghambat kemajuan sekolahnya, menghambat konsentrasi, melemahkan kesehatan mentalnya. Kalau kasus seperti ini memang disarankan anak tersebut masuk ke sekolah yang dirasa aman," ia menjelaskan.

Sani mengatakan bahwa orang tua harus berusaha memastikan anak berada di lingkungan sekolah yang aman dari perundungan.

"Tentunya rasa aman itu banyak hal ya, misalnya dari sisi lingkungan, dari sisi kasus-kasus yang ada di sekolah tersebut, dari sisi penanganan guru, pengamanan pengawasan sekolah, kayak (adanya) CCTV," katanya.

Sani mengemukakan bahwa seharusnya pelaku perundungan yang dikenai konsekuensi pindah sekolah, bukan korbannya.

Namun, ia melanjutkan, kadang ada korban perundungan yang memang perlu dipindahkan ke lingkungan sekolah yang baru karena merasa trauma di lingkungan sekolah tempat dia mengalami perundungan.

Sani menyampaikan bahwa pindah sekolah tidak serta merta menjamin korban perundungan bisa pulih dari trauma.

Anak yang mengalami trauma karena menjadi korban perundungan di sekolah, ia mengatakan, membutuhkan bantuan dari tenaga profesional untuk memulihkan diri.

"Jadi ada pendampingan psikologis, tentunya ada pemeriksaan di awal untuk melihat intensitas atau sejauh mana hal tersebut mengganggu kesehatan jiwanya," katanya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan