Sungai Sake Meluap : Ratusan Rumah di Musi Banyuasin Terendam !
BPBD Musi Banyuasin mencatat sebanyak 296 rumah terendam banjir karena hujan deras yang turun sejak Jumat (17/1), yang membuat air Sungai Sake di Kecamatan Sungai Keruh meluap.-Foto : Romi Rivano-
Masyarakat juga diimbau untuk segera melaporkan jika ada anggota keluarga atau tetangga yang membutuhkan bantuan.
Selain itu, warga diminta untuk mengamankan dokumen-dokumen penting dan barang berharga di tempat yang lebih tinggi agar tidak rusak akibat banjir.
Banjir di Kecamatan Sungai Keruh ini diduga tidak hanya disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi, tetapi juga karena sistem drainase yang kurang optimal dan kapasitas Sungai Sake yang tidak mampu menampung debit air yang besar.
Dalam jangka panjang, pemerintah daerah berencana untuk melakukan normalisasi sungai serta memperbaiki infrastruktur drainase di wilayah tersebut.
"Kami akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mencari solusi permanen agar bencana seperti ini dapat diminimalkan di masa depan," ungkap Riduan.
Selain itu, masyarakat juga diharapkan untuk lebih peduli terhadap lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, yang dapat menyebabkan penyumbatan saluran air dan memperparah banjir.
Banjir di Musi Banyuasin telah menarik perhatian berbagai pihak, termasuk pemerintah provinsi dan organisasi non-pemerintah.
PJ. Gubernur Sumatera Selatan dijadwalkan akan mengunjungi lokasi terdampak untuk memberikan bantuan tambahan dan memastikan proses penanganan berjalan dengan baik.
Sementara itu, sejumlah organisasi kemanusiaan dan komunitas lokal turut memberikan bantuan berupa sembako, selimut, pakaian, dan obat-obatan.
Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban warga yang terdampak banjir.
Meskipun menghadapi situasi sulit, semangat gotong royong masyarakat di Kecamatan Sungai Keruh patut diapresiasi.
Banyak warga yang saling membantu dalam proses evakuasi, pendistribusian bantuan, dan menjaga keamanan lingkungan sekitar.
“Kami percaya bahwa dengan kerja sama dan semangat gotong royong, kami dapat melewati masa-masa sulit ini,” ujar seorang tokoh masyarakat setempat.
Banjir yang melanda Musi Banyuasin menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam.