Komisi I: Gencatan Senjata di Gaza Langkah Perdamaian

Wakil Ketua Komisi I DPR RI Ahmad Heryawan di Kompleks Parlemen, Jakarta. -Foto: Antara-

KORANPALPOS.COM  - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Ahmad Heryawan menilai bahwa gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang dicapai pada Rabu (15/1) sebagai langkah pertama menuju perdamaian berkelanjutan.

"Gencatan senjata antara Hamas dan Israel sangat penting tidak hanya untuk menghentikan kekerasan sementara, tetapi juga sebagai langkah pertama menuju perdamaian yang lebih stabil dan berkelanjutan," kata Aher, sapaan karibnya, di Jakarta, Kamis (16/1).

Dia pun menyambut gembira kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tawanan antara Hamas dengan Israel sebagai momentum penting dalam mengurangi ketegangan di kawasan Palestina dan Timur Tengah yang melibatkan kekuatan-kekuatan besar dunia.

BACA JUGA:Proyeksikan Peningkatan Biaya Belanja Pertahanan

BACA JUGA:Bersinergi Dukung Program Pemerintah

"Meskipun penuh tantangan, keberhasilan gencatan senjata bisa membuka jalan untuk diplomasi yang lebih efektif, penyelesaian konflik, dan perlindungan terhadap hak asasi manusia di wilayah tersebut," ujarnya.

Dia lantas memaparkan mengapa gencatan senjata antara Israel-Hamas menjadi penting.

Pertama, kata dia, menekan jatuhnya korban jiwa yang tidak bersalah, khususnya dari kalangan sipil, ibu-ibu, dan anak-anak.

BACA JUGA:Pelantikan HDCU Dijadwalkan 7 Februari 2025 di Istana Negara Jakarta

BACA JUGA:DPRD Prabumulih Tetapkan Wako dan Wawako Terpilih, H. Arlan : Tim Transisi Sudah Terbentuk !

"Gencatan senjata memberikan kesempatan untuk melindungi nyawa manusia, terutama warga sipil yang tidak terlibat langsung dalam pertempuran," ucapnya.

Kedua, lanjut dia, membuka akses bagi bantuan kemanusiaan sebab banyak daerah yang terisolasi dan sulit diakses oleh organisasi bantuan kemanusiaan selama konflik berlangsung.

"Gencatan senjata memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan, termasuk makanan, obat-obatan, air bersih, dan perlengkapan medis, untuk membantu warga sipil yang terdampak, khususnya ibu-ibu dan anak-anak," tuturnya.

BACA JUGA:Ketua Umum PBB Bidik Suara Anak Muda pada Pemilu 2029

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan