Ketahui Demam Kelinci : Penyakit Langka dengan Kasus yang Meningkat di AS

ILustrasi-Foto : Istimewa-

• Sakit tenggorokan

• Infeksi mata

Pada kasus yang lebih parah, infeksi ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti peradangan otak, pneumonia, hingga infeksi pada jantung.

CDC mencatat bahwa selama periode 2011 hingga 2022, terdapat 2.462 kasus tularemia yang dilaporkan dari 47 negara bagian. Angka ini menunjukkan insiden sebesar 0,064 per 100.000 penduduk.

Arkansas mencatat insiden tertinggi dengan 18 persen dari total kasus, diikuti oleh Kansas dan Missouri masing-masing dengan 11 persen, serta Oklahoma dengan 10 persen.

Dalam laporan yang sama, CDC menyebutkan bahwa mayoritas kasus tularemia ditemukan pada:

• Anak-anak berusia 5 hingga 9 tahun

• Pria lanjut usia

• Penduduk Indian Amerika dan Penduduk Asli Alaska (AI/AN), dengan insiden lima kali lebih tinggi dibandingkan populasi kulit putih.

Populasi kulit putih mendominasi angka kasus dengan 84 persen, diikuti oleh AI/AN dengan sembilan persen, Hispanik atau Latino lima persen, kulit hitam dua persen, dan Asia atau Penduduk Kepulauan Pasifik satu persen.

Peningkatan kasus tularemia ini diduga disebabkan oleh dua faktor utama.

Pertama, peningkatan jumlah orang yang terpapar bakteri Francisella tularensis melalui lingkungan atau aktivitas tertentu.

Kedua, peningkatan kapasitas sistem layanan kesehatan dalam mengidentifikasi dan mendiagnosis penyakit ini secara lebih efektif.

CDC menyoroti bahwa setengah dari seluruh kasus yang dilaporkan berasal dari empat negara bagian di wilayah tengah Amerika Serikat.

Kondisi geografis dan pola hidup masyarakat di wilayah tersebut diyakini turut berkontribusi pada tingginya angka insiden tularemia.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan