Victor Dethan Diculik Shin Tae-yong: Pelajaran Piala AFF yang Mengubah Segalanya!
Victor Dethan Diculik Shin Tae-yong: Pelajaran Piala AFF yang Mengubah Segalanya! Fhoto: Tangkapan Layar Facebook Info Timnas Indonesia--
KORANPALPOS.COM- Victor Dethan, gelandang muda berbakat berusia 20 tahun, menutup tahun 2024 dengan pengalaman tak terlupakan bersama Timnas Indonesia di Piala AFF.
Sebagai salah satu pemain termuda di skuad Garuda, Dethan tak hanya mendapatkan kepercayaan untuk tampil di panggung internasional tetapi juga pelajaran penting yang akan membentuk karier sepak bolanya di masa depan.
Debut Berkesan di Piala AFF
Keikutsertaan Victor Dethan di Piala AFF 2024 menjadi momen bersejarah dalam perjalanan kariernya. Bermain di bawah asuhan pelatih Shin Tae-yong, pemain berdarah Kanada ini berkesempatan merasakan atmosfer kompetisi tingkat tinggi di Asia Tenggara.
Meski beban yang diembannya cukup besar, Dethan tampil dengan penuh semangat dan menunjukkan potensi yang menjanjikan.
BACA JUGA:Duet Megawati dan Bukilic: Kombinasi Maut yang Mengguncang V-League 2024/2025
BACA JUGA:Red Sparks Gaspol! Hantam IBK Altos 3-0, Megawati Head Shoot
"Yang pasti, saya dapat pelajaran yang berbeda ya, karena semua pelatih punya taktik masing-masing. Saya belajar banyak tentang taktik dan strategi yang berbeda," ungkap Dethan saat ditemui di Stadion Pakansari, Bogor, pada Minggu (29/12).
Pelajaran Berharga
Dethan mengaku banyak mendapatkan pelajaran selama turnamen berlangsung. Bermain melawan tim-tim tangguh seperti Vietnam dan Thailand menjadi tantangan yang memacu perkembangan dirinya. Berikut beberapa pelajaran yang ia petik:
Pemahaman Taktik
Bermain di bawah bimbingan Shin Tae-yong memberinya wawasan baru tentang strategi sepak bola modern. Pelatih asal Korea Selatan itu dikenal dengan pendekatan taktis yang menekankan disiplin dan efisiensi.
Disiplin di Dalam dan Luar Lapangan
Turnamen ini menjadi ajang pembelajaran bagi Dethan untuk meningkatkan kedisiplinan. Ia harus menjaga fokus selama pertandingan dan beradaptasi dengan tuntutan latihan intensif di level internasional.