19 Laga, 6 Menang: Apakah Garuda Masih Bisa Terbang Lebih Tinggi?
19 Laga, 6 Menang: Apakah Garuda Masih Bisa Terbang Lebih Tinggi? Fhoto: Tangkapan Layar Facebook Pengutuk Timnas--
KORANPALPOS.COM- Tahun 2024 menjadi periode penuh tantangan bagi Timnas Indonesia di berbagai ajang internasional. Sepanjang tahun ini, skuat Garuda memainkan 19 pertandingan resmi yang meliputi 1 laga uji coba, 4 laga Piala Asia 2023, 10 laga Kualifikasi Piala Dunia 2026, dan 4 laga di ASEAN Cup 2024.
Dengan hasil beragam, Timnas Indonesia menunjukkan performa yang menggambarkan potensi sekaligus tantangan yang harus diatasi di masa mendatang.
Rekapitulasi Hasil Pertandingan Dari 19 pertandingan yang dijalani, Timnas Indonesia mencatatkan 6 kemenangan, 4 hasil imbang, dan menelan 9 kekalahan.
Kemenangan yang diraih termasuk tiga kali mengalahkan Vietnam, serta masing-masing satu kemenangan atas Filipina, Arab Saudi, dan Myanmar. Hasil imbang didapatkan dalam laga melawan Arab Saudi, Australia, Bahrain, dan Laos.
BACA JUGA:Kalahkan Singapura Lagi : Vietnam Melaju ke Final ASEAN Cup 2024 !
BACA JUGA:TAA Tolak Perpanjangan Kontrak Liverpool
Meski demikian, 9 kekalahan menjadi catatan penting, termasuk dari Libya di laga uji coba, tiga kekalahan di Piala Asia 2023, tiga di Kualifikasi Piala Dunia 2026, dan dua di ASEAN Cup 2024.
Produktivitas dan Pertahanan Dalam hal produktivitas, Timnas Indonesia berhasil mencetak total 20 gol sepanjang tahun 2024.
Namun, lini pertahanan menjadi pekerjaan rumah besar setelah kebobolan 28 gol dari 19 laga. Ketimpangan antara jumlah gol yang dicetak dan kebobolan ini menunjukkan perlunya peningkatan signifikan, terutama dalam menjaga konsistensi permainan di lini belakang.
Sorotan dari Ajang-Ajang Resmi
Piala Asia 2023: Keikutsertaan Timnas Indonesia di Piala Asia 2023 memberikan pengalaman berharga meski hasilnya belum memuaskan.
BACA JUGA:Donnarumma Isyaratkan Bertahan di PSG
BACA JUGA:Atalanta Geser Inter dari Puncak
Dari empat pertandingan, Indonesia hanya meraih satu kemenangan dan menelan tiga kekalahan. Performa ini menunjukkan bahwa meski mampu bersaing di tingkat Asia, masih ada jurang yang harus dijembatani untuk menjadi kompetitif secara konsisten.