Pemprov Sumsel Evaluasi Rencana 15 Proyek Strategis Nasional

Master Plan Pelabuhan Tanjung Carat dan Kereta Api Logistik Batu Bara Kertapati-Lahat, dua dari belasan PSN yang mendapatkan evaluasi progres pembangunannya. -Foto : Disway-

Selain itu, PSN Dimetil Eter (DME) atau Gasifikasi Batu Bara akan dibangun di Kabupaten Muara Enim, hingga saat ini belum berjalan, karena tidak adanya investor.

"Kalau proyek PSN yang tidak berjalan itu Dimetil Eter (DME) di Muara Enim, tidak berjalan karena tidak ada investornya," kata Elen pula.

BACA JUGA:Pemkot Palembang Larang Penggunaan Kantong Plastik : Berlaku 1 Januari 2025 !

BACA JUGA:Prakirakan Cuaca BMKG 25 Desember 2024 : Hujan Warnai Perayaan Natal di Berbagai Wilayah Indonesia !

Terkait evaluasi terhadap PSN oleh Pemprov Sumsel tersebut, sejumlah warga Sumsel pun memberikan tanggapan dan harapan mereka terhadap evaluasi dan perkembangan proyek tersebut.

Bagi sebagian warga, terutama yang tinggal di sekitar kawasan Palembang dan Muara Enim, informasi tentang keterlambatan beberapa PSN menjadi perhatian besar.

Misalnya, proyek Pengelolaan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) Kota Palembang yang semula ditargetkan selesai sebelum Agustus 2024, namun diperkirakan baru dapat dimulai pada 2025, disayangkan oleh warga.

"Proyek PSEL seharusnya sudah bisa selesai, karena ini penting untuk mengatasi masalah sampah di Palembang. Terlambatnya proyek ini tentu berdampak pada kualitas lingkungan kita," ujar Rendra, seorang warga Palembang yang peduli terhadap masalah kebersihan kota, Kamis (26/12). 

Hal serupa juga disampaikan oleh warga yang mengharapkan perkembangan Pelabuhan Tanjung Carat atau Palembang New Port yang masih terkendala pada proses Hak Pengelolaan Lahan (HPL).

"Pelabuhan Tanjung Carat ini sangat penting untuk mendorong perekonomian Sumsel, khususnya bagi sektor logistik dan perdagangan. Kami berharap pemerintah bisa segera menyelesaikan masalah lahan agar proyek ini tidak molor lebih lama," ungkap Rahmad, warga Musi Banyuasin yang bekerja di sektor transportasi.

Meskipun ada beberapa proyek yang terlambat, banyak warga yang tetap berharap agar Pemprov Sumsel dapat menyelesaikan kendala yang ada dan tetap melanjutkan PSN lainnya sesuai jadwal.

Salah satunya adalah proyek Kereta Api Logistik Batu Bara Kertapati-Lahat yang sangat dinantikan untuk memperlancar distribusi batu bara, komoditas utama Sumsel.

"Proyek kereta api logistik ini sangat penting bagi kami yang bekerja di sektor pertambangan. Jika proyek ini selesai, distribusi barang bisa lebih efisien dan biaya logistik bisa ditekan. Kami berharap ada solusi cepat untuk kendala flyover yang ada," kata Ri, seorang pekerja tambang asal Lahat.

Selain itu, proyek Dimetil Eter (DME) atau Gasifikasi Batu Bara di Muara Enim juga mendapat perhatian dari warga setempat.

Meskipun proyek ini terkendala karena belum ada investor, warga berharap ada upaya serius dari pemerintah untuk menarik investor sehingga proyek ini dapat berjalan, mengingat potensi besar yang dimilikinya dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan mendorong pembangunan ekonomi lokal.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan